REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) menyampaikan operasional jalan tol yang dikelola Jasa Marga hingga saat ini masih berjalan normal.
"(Operasional) berjalan seperti biasa," ujar Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru, Senin (23/3). Namun, Heru tak menampik terjadinya penurunanan jumlah pengguna jasa jalan tol di tengah merebaknya wabah Korona. Berdasarkan catatan Jasa Marga hingga akhir pekan lalu, secara umum terjadi penurunan lalu lintas di jalan tol yang dikelola Jasa Marga Group di Indonesia.
"Terdapat beberapa ruas jalan tol Jasa Marga Group yang lalu lintasnya turun signifikan, contohnya Jalan Tol Sedyatmo (Bandara) dan Jalan Tol Bali-Mandara. Namun, juga ada beberapa ruas jalan tol yang lalinnya turun tapi tidak signifikan," ucap Heru.
Heru menyampaikan Jasa Marga Group telah melakukan sejumlah langkah mitigasi pengendalian Korona seperti menerapkan kebijakan work from home (WFH) mulai 17 Maret hingga 31 Maret 2020 yang selanjutnya akan dievaluasi kemudian. Kebijakan ini juga berlaku untuk karyawan di Jasa Marga Group kecuali Petugas Operasional, Penerimaan Dokumen, Keamanan, Kebersihan dan Teknisi.
Heru menjelaskan kebijakan WFH yang diterapkan Jasa Marga Group saat ini adalah WFH sebagian yang mayoritas diterapkan di back office perusahaan. "Untuk memastikan proses bisnis perusahaan tetap berjalan, tidak semua karyawan back office kami WFH. Sekitar 20 persen dari jumlah karyawan di masing-masing unit kerja tetap masuk dengan skema piket," kata Heru.
Untuk tetap melayani pengguna jalan, petugas operasional Jasa Marga seperti Customer Service Supervisor (CSS), Mobile Customer Service (MCS), Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC) serta petugas kendaraan operasional lainnya seperti derek, rescue, ambulance tetap berjalan dengan menjaga pola hidup bersih didukung dengan penyediaan masker dan hand sanitizer yang disediakan perusahaan.
Sebelumnya, Jasa Marga Group juga telah melakukan berbagai upaya seperti pengecekan suhu tubuh bagi karyawan dan non karyawan (tenaga pendukung dan tamu perusahaan), pembersihan dan penyemprotan disinfektan di Kantor Pusat, Regional dan Cabang Jasa Marga serta memastikan penyediaan masker dan hand sanitizer di lingkungan Jasa Marga Group.
Tak hanya dalam area kantor, Jasa Marga Group melakukan langkah mitigasi pengendalian Corona di gerbang tol. Heru menjelaskan mitigasi yang dilakukan di ranah operasional gerbang tol sangat penting karena merupakan ujung tombak transaksi yang melibatkan pengguna jalan maupun Petugas Customer Service (CS) dan Mobile Customer Service (MCS).
"Sesuai arahan Presiden dan Kementerian BUMN, pelayanan publik dalam hal ini operasional jalan tol tetap berjalan dengan normal. Untuk itu diperlukan mitigasi pengendalian Covid-19 di gerbang tol yang dimulai dari kebersihan lajur transaksi di setiap gerbang tol," ucap Heru.
Heru melanjutkan Jasa Marga melalui anak usahanya PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) meningkatkan langkah antisipasi pengendalian Covid-19 dengan menerapkan social distancing secara bertahap termasuk dalam hal aktivitas transaksi tol.
Salah satunya dengan menutup sementara fasilitas top up tunai di gerbang tol wilayah Jabotabek yang secara aktif diberlakukan sejak Kamis (19/3). Heru mengimbau pengguna jalan memastikan kecukupan saldo uang elektronik sebelum memasuki jalan tol agar tidak ada antrean transaksi di gerbang tol.