Kamis 12 Mar 2020 17:26 WIB

Pemerintah Percaya Diri Laju Inflasi Terjaga

Pasokan bahan pangan menjelang puasa dan Lebaran terpantau mencukupi.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolandha
Inflasi. Pemerintah optimistis angka inflasi bisa dijaga rendah, meskipun sejumlah komoditas mengalami lonjakan harga.
Foto: Republika
Inflasi. Pemerintah optimistis angka inflasi bisa dijaga rendah, meskipun sejumlah komoditas mengalami lonjakan harga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah optimistis angka inflasi bisa dijaga rendah, meskipun sejumlah komoditas mengalami lonjakan harga. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, pemerintah berencana mengoreksi target inflasi. Risiko inflasi yang dihadapi Indonesia saat berasal dari beberapa faktor, termasuk penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) dan pola tahunan saat bulan puasa dan Lebaran.

"Inflasi belum (ada perubahan). Kita berupaya tidak ada lonjakan harga yang signifikan," ujar Airlangga di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (12/3).

Baca Juga

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengungkapkan, pasokan bahan pangan menjelang puasa dan Lebaran terpantau mencukupi. Kenaikan harga terhadap beberapa komoditas, menurut Agus, disebabkan tersendatnya distribusi terutama untuk produk impor. Pemerintah juga telah menerbitkan izin impor untuk 2.000 ton bawang putih dan ditargetkan dalam waktu dekat bisa mengalir ke pasaran untuk menekan lonjakan harga.

"Jadi nanti memang harga-harga yang naik kita antisipasi dengan melakukan operasi pasar, khususnya gula dan bawang putih. Mungkin minggu depan sudah ada beberapa hal yang stoknya tetap ada, yang tentu adakan operasi pasar," jelas Agus.

Beberapa komoditas yang diimpor dari China, diakui Agus sempat mengalami perlambatan distribusi. Hal ini sebagai akibat dari penyebaran Covid-19 yang memukul perekonomian China. Agus memastikan, impor bawang putih dari China tidak akan dialihkan.

"Dari China hanya perlambatan saja. Memang semuanya ini, gula juga akibat perlambatan logistik. Pengiriman harusnya masuk mungkin minggu lalu ada perlambatan. Tapi Ini sedang dalam proses pelaksanaan pengiriman. Dan juga mungkin proses pengolahan dari raw sugar menjadi gula konsumsi," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, laju inflasi sepanjang Februari 2020 sebesar 0,28 persen. Laju inflasi mengalami penurunan dari posisi Januari 2020 yang sempat mencapai 0,39 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik, Yunita Rusanti mengatakan, dengan capaian inflasi tersebut maka inflasi secara tahun kalender (Januari-Februari 2020) sebesar 0,66 persen sedangkan inflasi tahun ke tahun mencapai 2,98 persen. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement