REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah sedang merampungkan persiapan rilis stimulus ekonomi jilid kedua. Kebijakan ini dibuat untuk menopang laju pertumbuhan ekonomi nasional di tengah tekanan global, sebagai imbas dari penyebaran Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, pihaknya sedang menginventarisir poin-poin stimulus yang siap diluncurkan. Secara umum, stimulus kedua ini bersifat fiskal dan nonfiskal.
"Untuk fiskal, Bu Sri Mulyani (Menkeu) sudah menyampaikan kita sedang kalkulasi jadi mudah-mudahan tidak dalam waktu lama," jelas Airlangga di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (12/3).
Sejumlah update terkini perekonomian dunia juga menjadi bahan pertimbangan penerbitan stimulus ini. Di antaranya adalah turunnya harga minyak dunia dan perkembangan di sektor pariwisata dan manufaktur.
"Nanti ada nonfiskal, kemudahan impor dan integrasi sistem untuk impor dan ekspor. Kemudian yang fiskal, terkait PPh 21 (perorangan) dan PPh 25 (badan), kita sedang kalulasi," jelasnya.
Sebelumnya, melalui paket stimulus pertama pemerintah menerbitkan sejumlah insentif, seperti pengurangan tarif tiket pesawat, insentif untuk turis asing dan domestik, hingga realokasi dana alokasi khusus (DAK) untuk daerah.