REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah membuka impor 100 ribu ton daging kerbau yang ditugaskan kepada Perum Bulog. Penugasan ini guna memenuhi kebutuhan konsumsi daging dalam negeri.
Kebijakan membuka keran impor daging kerbau ini diputuskan dalam rapat koordinasi pangan di Kantor Kemenko Perekonomian pada Jumat ini, antara lain bersama Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan Perum Bulog. "Terkait daging kerbau. Daging kerbau baru 100.000 ton ke Bulog," kata Menko Airlangga Hartarto di KantorKemenko Perekonomian Jakarta, Jumat (7/3).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Bulog Bachtiar mengatakan penugasan dengan kuota 100 ribu ton daging kerbau ini diberikan untuk importasi dalam kurun waktu 1 tahun. Sementara itu, impor yang akan dilakukan dalam waktu dekat, yakni sebesar 25 ribu ton daging kerbau dari India guna memenuhi kebutuhan konsumsi pada Ramadhan dan Idul Fitri 1441 Hijriah yang jatuh April-Mei 2020.
"Rencana kami akan mendatangkan daging kerbau. Untuk periode ini sekitar 25.000 ton untuk menghadapi Lebaran, sekitar April sudah masuk," kata Bachtiar.
Adapun saat ini stok daging kerbau yang disimpan di Bulog hanya 1.000 ton, tidak termasuk yang berada di distributor. Saat ini Bulog pun masih menunggu Surat Persetujuan Impor (SIP) dari Kementerian Perdagangan.
Jika SIP sudah diterbitkan oleh Kemendag dalam waktu dekat, Bulog pun memastikan proses impor daging kerbau dari India ini dapat dilakukan dengan cepat."Izinnya sebentar lagi keluar. Itu kan cepat kalau sudah ada jejaringnya," tambah Bachtiar.
Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2019 yang dilaksanakan BPS, konsumsi daging sapi/kerbau nasional adalah sebesar 2,66 kg/kapita/tahun. Kebutuhan daging sapi/kerbau sampai bulan Mei 2020 diperkirakan sebesar 302.300 ton.
Ketersediaan daging sapi/kerbau sampai Mei 2020 berdasarkan produksi dalam negeri sebesar 165.478 ton.
Dengan demikian, masih diperlukan tambahan sebanyak 136.822 ton yang akan dipenuhi melalui impor daging sapi/kerbau sebesar 103.043 ton dan sapi bakalan 252.810 ekor atau setara 56.659 ton daging.