REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Bank Pembangunan Asia (ADB) menyatakan wabah virus corona baru atau Covid-19 dapat memangkas pertumbuhan ekonomi global khususnya di negara berkembang Asia pada tahun ini. Hingga saat ini, lebih dari 3.200 orang yang tersebar di berbagai belahan dunia meninggal karena virus tersebut.
Di samping kematian, virus ini juga berdampak terhadap pasar keuangan.
Menurut ADB, dilansir Reuters, Jumat (6/3), wabah virus corona ini bisa memotong PDB global mulai dari 0,1 persen hingga 0,4 persen. Adapun perkiraan risiko kerugian akibat virus ini bisa mencapai 77 miliar dolar AS hingga 347 miliar dolar AS.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang Asia diprediksi bisa terpangkas sebesar 0,2 - 0,5 persen. Sedangkan di China saja, potensi penurunan pertumbuhan ekonominya sebesar 0,3 - 1,7 persen.
ADB menyatakan wabah virus corona dapat menurunkan permintaan domestik serta mengganggu pasokan. Tidak hanya itu, sektor wisata dan perjalanan pun turut terkena imbas.
Managing Director IMF, Kristalina Georgieva, mengatakan penyebaran wabah virus corona telah menekan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini. Bahkan dikhawatirkan tahun ini akan menjadi yang terendah sejak 2008-2009.
Bank Dunia menyatakan telah menyiapkan dana 12 miliar dolar AS untuk membantu sejumlah negara berkembang meningkatkan layanan kesehatan dan pengawasan penyakit, mempermudah akses obat-obatan hingga pemberian modal untuk dunia bisnis.