Selasa 03 Mar 2020 00:07 WIB

Corona, Wishnutama Tinjau Rencana Bayar Influencer

Wishnutama meninjau kembali berbagai stimulus pemerintah untuk mendatangkan wisman.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ratna Puspita
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, memutuskan untuk meninjau kembali berbagai stimulus pemerintah untuk mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman). Rencana stimulus yang ditinjau ulang, Wishnutama menyebutkan, termasuk soal rencana pemerintah untuk membayar influencer dengan anggaran Rp 72 miliar.

Peninjauan ulang stimulus wisman dilakukan lantaran Indonesia telah dinyatakan positif terpapar Covid-19 mulai Senin (2/3).

Baca Juga

"Kita review rencana stimulus beberapa kegiatan promosi, insentif airlines dan travel agent, serta stimulus lainnya untuk wisatawan mancanegara," kata Wishnutama dalam pesan singkat kepada Republika.co.id, Senin (2/3). 

Menurutnya, penerapan kebijakan stimulus untuk wisman baru akan dilakukan jika wabah Covid-19 telah mereda dan suasana kembali kondusif. Ia menegaskan, bahwa saat ini yang terpenting adalah mengutamakan penanganan dan antisipasi agar wabah Covid-19 yang masuk ke Indonesia tidak meluas. 

“Sementara ini kami akan lebih memfokuskan program pada penanganan wisman yang masuk ke destinasi Indonesia saat dimulainya periode penyebaran virus dimaksud, menambah peningkatan kualitas destinasi pariwisata melalui environment sustainability, health and hygiene, dan safety and security,” ujarnya.

Wishnutama menyampaikan lembaganya hingga kini terus memantau perkembangan ekosistem pariwisata di tengah wabah virus corona yang terjadi di Indonesia. Ia sekaligus menyampaikan empati kepada dua orang warga yang positif terjangkit virus corona.

"Semoga kedua warga yang terjangkit virus corona bisa pulih kembali dan beraktivitas seperti sedia kala," katanya. 

Pemerintah, kata dia, telah memiliki SOP yang memiliki standardisasi sesuai kriteria yang diterapkan di dunia internasional. Selain juga memiliki anggaran khusus yang diprioritaskan untuk menangani persoalan tersebut.

Hal itu, kata dia, tidak hanya untuk menjaga keselamatan dan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia, tetapi juga demi menjaga industri pariwisata Indonesia yang rentan dengan kondisi, persepsi, dan isu. Kemenparekraf, lanjut dia, terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan pihak terkait lainnya untuk memantau perkembangan Covid-19. 

“Kami juga mengimbau kepada wisatawan atau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan menjaga imunitas tubuh dan memulai gerakan masyarakat hidup sehat sesuai dengan arahan pemerintah,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement