Senin 02 Mar 2020 16:27 WIB

Rupiah Melemah, Bank Indonesia Lakukan Intervensi Unlimited

BI tingkatkan intensitas intervensi di pasar keuangan yang disebut tripel intervensi.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Petugas mengitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (27/11). BI tingkatkan intensitas intervensi di pasar keuangan yang disebut tripel intervensi.
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Petugas mengitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (27/11). BI tingkatkan intensitas intervensi di pasar keuangan yang disebut tripel intervensi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia memastikan pergerakan nilai tukar rupiah agar tetap stabil. Pada siang ini, berdasarkan laman Bloomberg pukul 15.20 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada level Rp 14.358 atau melemah 18,50 poin atau 0,13 persen terhadap dolar AS.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan pihaknya berupaya melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan mekanisme pasar. Otoritas moneter pun akan meningkatkan intensitas dalam tripel intervensi di pasar spot, Surat Berharga Negara (SBN) dan transaksi lindung nilai melalui domestic non delivery forward (DNDF).

Baca Juga

"BI tingkatkan intensitas intervensi di pasar keuangan yang disebut tripel intervensi agar rupiah sesuai fundamentalnya, optimalkan intervensi di pasar spot, DNDF dan pembelian SBN dari pasar sekunder," ujarnya saat konferensi pers di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (2/3).

Menurutnya intensitas peningkatan tersebut di antaranya meningkatkan volume intervensi pada pasar spot, SBN dan saham. Namun Perry juga tidak merinci lebih lanjut mengenai volume intervensi yang selama ini dilakukan Bank Indonesia.

Sejak awal Januari 2020 hingga 27 Februari 2002, Bank Indonesia telah mengucurkan Rp 103 triliun untuk membeli SBN di pasar sekunder dan sebanyak Rp 80 triliun telah dikeluarkan saat terjadi virus corona pada pekan terakhir Januari.

"Kita tingkatkan volumenya di spot, DNDF dan pasar SBN agar pasar yakin BI selalu di pasar melakukan komitmen melalui tripel intervensi," jelasnya.

Ke depan Bank Indoensia berupaya melakukan intervensi tanpa batasan tertentu (unlimited). Hal ini juga bertujuan agar investor tetap yakin untuk menaruh dananya di pasar keuangan domestik.

"Tidak (tidak ada limit). Tujuan kami stabilkan nilai tukar rupiah sesuai fundamental dan mekanisme pasar. Kami yakinkan pasar tetap confident. Kami pastikan intervensi di spot, DNDF, SBN. Alhamdulillan sekarang semakin baik kondisi pasar valasnya," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement