REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono memastikan pembangunan infrastruktur tol Manado-Bitung menghindari kerusakan lingkungan.
"Masyarakat khawatir apabila pembangunan tol akan merusak sumber mata aer ujang," sebut Menteri Basuki ketika berdialog dengan warga terkait mata air yang akan dilintasi lintasan tol Manado-Bitung di Danowudu, Kota Bitung, Ahad (1/3).
Kementerian PUPR bersama instansi terkait lainnya akan mencari solusi agar pembangunan tol tidak mengganggu mata air tersebut. "Saya sendiri basic-nya geologi, saya tahu tentang air bawah tanah termasuk mata air. Bahkan ada akademisi Universitas Sam Ratulangi yang melakukan penelitian di sini," ujar Menteri. Tujuan dari studi tersebut, lanjut Menteri, agar pembangunan infrastruktur dapat menghindari kerusakan lingkungan.
Menteri mencontohkan dibangunnya terowongan di Sungai Citarum untuk menghindari terjadinya kerusakan pada situs yang berada di dasar sungai."Dibangunnya terowongan untuk menghindari kerusakan situs itu, apalagi mata air yang ada di sini," sebutnya.
Kemen PUPR sebut Menteri Basuki diamanahi membangun infrastruktur termasuk menata kelola air."Memang ada pandangan lain, tapi kami akan membicarakannya dengan akademisi Unsrat, PT Jasa Marga maupun Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Tapi intinya satu kami pasti selamatkan lingkungan," katanya.