Rabu 26 Feb 2020 17:16 WIB

PLN Sumbar Surplus Daya 130 MW

Kebutuhan tegangan listrik di Sumbar hanya 590 MW sedangkan stok mencapai 720 MW.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Gita Amanda
General Manager PLN UIW Sumbar Bambang Dwiyanto
Foto: Republika/Febrian Fachri
General Manager PLN UIW Sumbar Bambang Dwiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, PESISIR SELATAN -- General Manager Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Barat (Sumbar), Bambang Dwiyanto, mengatakan saat ini kelistrikan di Sumbar memiliki kelebihan daya mencapai 130 mega watt (MW). Bambang menyebut kebutuhan tegangan listrik di Sumbar hanya 590 MW, sedangkan stok pasokan listrik di Sumbar mencapai 720 MW.

"Listrik di Sumbar itu lebih dari cukup. Surplus terus. Kebutuhan 590 MW, kapasitas kita 720 MW.  Ada ketersediaan 130 MW. PLN udah sediakan, jangan sampai terbuang percuma," kata Bambang di Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Rabu (26/2) usai peresmian PLTM Sako 1.

Baca Juga

Dengan ketersediaan pasokan listrik melimpah ini, Bambang berharap dapat mendorong pemerintah daerah di Sumbar agar giat mendatangkan investor yang akan menjadi konsumen PLN. Bila pasokan listrik ini tidak terpakai, jadinya nanti akan disalurkan ke provinsi lain di Sumatera karena kelistrikan di seluruh Sumatera telah terkoneksi.

Bambang menambahkan kelistrikan di Sumbar menjadi surplus karena ada beberapa pembangkit energi terbarukan yang sudah mulai beroperasi mulai dari Pembangkit Listrik Geothermal di Solok Selatan hingga beberapa Pembangkit Listrik Mikrohidro.

Kondisi ini menurut Bambang sudah jauh berbeda dengan lima hingga enam tahun lalu. Di mana ketika itu persoalab PLN masih kekurangan daya listrik. Bambang mengatakan adanya kelebihan ini dipastikan tidak ada lagi pemadaman rutin bergilir akibat kekurangan daya. Kecuali kalau ada gangguan alam seperti bencana.

Bambang mendorong supaya pasokan listrik yang tersedia di PLN Sumbar ini dapat digunakan secara maksimal demi memajukan perekonomian masyarakat. Karena kehadiran investor akan meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat dan menyedot tenaga kerja lokal.

Bambang berharap kelebihan pasokan listrik di Sumbar ini tidak lama-lama menumpuk karena akan memakan biaya yang tidak produktif. "Secara teknis jika cadangan terlalu besar juga memakan biaya yang besar kendati saat ini sudah ada interkoneksi di Sumatera," ucap Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement