REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virus corona baru atau Covid-19 berdampak kepada sektor pariwisata, termasuk di Indonesia. Pemerintah saat ini sudah memberikan insentif penerbangan yang diharapkan dapat mengisi kekosongan pariwisata.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto mengatakan akibat virus korona membuat penurunan pariwisata. “Misal Bali. Contohnya, Singapore Airlines mereduksi penerbangannya,” kata Novie dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/2) malam.
Dengan penurunan frekuensi penerbangan tersebut, Novie menegaskan kekosongan tersebut akan diisi dengan slot penerbangan domestik. Untuk itu, insentif penerbangan dengan memberikan diskon tiket menuju 10 destinasi pariwisata yakni Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Toba (Silangit), Tanjung Pandan, dan Tanjung Pinang.
“Akan kita isi yang kosong minimal bisa menutup yang tadi katakan di Bali sehari ada 450 penerbangan. Tapi berkurang jadi sekitar 400 penerbangan. Ada yang kosong akan kembali lagi ke semula,” jelas Novie.
Dia menambahkan, diskon tiket pesawat juga mendapatkan dukungan karena Pertamina memberikan potongan harga avtur untuk maskapai. Novie mengatakan Pertamina dapat memberikan potongan harga avtur sebesar 10 persen.
Saat ini, insentif yang didapatkan maskapai sekitar Rp 910 miliar. Total tersebut terdiri dari Rp 500 sampai Rp 550 miliar didapatkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara itu, PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II memberikan stimulus sebesar Rp 100 miliar. Terakhir, PT Pertamina (Persero) memberikan stimulus sekitar Rp 260 miliar melalui diskon harga avtur.
Diskon tiket diberikan untuk semua rute penerbangan menuju 10 destinasi wisata yaitu Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Toba (Silangit), Tanjung Pandan, dan Tanjung Pinang. Diskon dapat dirasakan masyarakat mulai Maret hingga Mei 2020.