Rabu 26 Feb 2020 03:36 WIB

ISEI akan Gelar FGD Bahas Pengembangan UMKM

ISEI akan melakukan pemetaan UMKM agar program pemerintah berjalan.

Rep: Iit Septyaningsih)/ Red: Gita Amanda
Produk kerajinan UMKM.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Produk kerajinan UMKM. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) berencana menggelar Forum Group Discussion (FGD) di Jakarta, pada Kamis pekan ini, (27/2). Diskusi itu akan membahas rencana pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan ketenagakerjaan di Tanah Air. 

ISEI pun mengundang Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki serta Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah agar hadir dalam FGD tersebut. "Karena bagaimana pun juga Kementerian Koperasi dan UKM ada irisan dengan ketenagakerjaan, terkait bagaimana pola investasi yang ada di UMKM," ujar Anggota Kelompok Bidang Pengembangan UMKM ISEI Ilya Avianti kepada Republika di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Selasa, (25/2).

Dirinya berharap, ke depan UMKM benar-benar bisa tumbuh. Dengan begitu berbagai program pemerintah yang fokus pada UMKM bisa berjalan. 

ISEI, lanjutnya, akan melakukan pemetaan UMKM. "Kita petakan, mana yang betul-betul mau lakukan usaha, sebab yang ada sekaramg sekadar survival atau bertahan hidup. Jadi kita petakan betul mana yang harus dibantu," jelas Ilya. 

Pada era digitalisasi ini, kata dia, semua cara bisnis bisa berubah. Maka harus dipilih UMKM sektor mana saja yang nantinya didorong. 

"Dalam hal ini Kemenkop minta (yang didorong) sektor-sektor yang betul-betul domestik atau tidak mengandung impor. Di sini Menkop berikan arahan, selain sektor pariwisata, bisa didorong pula sektor kemaritiman n agrikultur," tutur dia. 

Dalam FGD nanti, ujar Ilya, bakal dibahas UMKM sektor kemaritiman serta agrikultur. "Kita genjot supaya UMKM dua sektor tersebut bisa memenuhi skala ekonomi, jangan tidak berusaha sendiri-sendiri," jelasnya. 

UMKM kemaritiman dan agrikultur diarahkan saling berintegrasi. Dengan begitu produk yang dihasilkan juga besar. 

"Misal ada yang punya pohon duren hanya 100, di tempat lain juga punya 100 pohon. Maka bisas diagregasi atau dikoordinasikan supaya bisa ekspor, kalau jalan sendiri-sendiri susah," tegasnya. 

Ia menambahkan, setelah FGD selesai, ISEI akan membuat white paper yang berisi hasil diskusi. "Ini persembahan ISEI untuk pemerintah dalam bidang UMKM dan ketenagakerjaan," kata Ilya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement