Rabu 26 Feb 2020 04:22 WIB

Pertamina Minta PGN Bangun Infrastruktur

Saat ini hanya ada tiga lokasi LNG terminal.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (tengah) didampingi Direktur Hulu Dharmawan Samsu (kiri) dan Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko (PIMR) Heru Setiawan (kedua kanan) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Foto: Antara/Reno Esnir
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (tengah) didampingi Direktur Hulu Dharmawan Samsu (kiri) dan Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko (PIMR) Heru Setiawan (kedua kanan) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mencatat bahwa produksi gas nasional ke depan akan surplus. Namun, untuk penyerapan dalam negeri sampai saat ini baru 60 persen. Salah satu kendalanya adalah infrastruktur gas yang belum merata.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan selama lima tahun mendatang perusahaan menugaskan PGN untuk bisa membangun infrastruktur gas. Harapannya dengan pembangunan infrastruktur gas ini maka bisa mempermudah distribusi gas untuk dalam negeri.

"Kita saat ini hanya ada tiga lokasi LNG terminal. Serapannya untuk dalam negeri baru 60 persen. Makanya perlu ada perencanaan pembangunan infrastruktur gas," ujar Nicke di DPR, Selasa (25/2).

Nicke menjelaskan perusahaan menugaskan PGN untuk membangun infrastruktur gas seperti FSRU, Mini LNG dan juga jaringan pipa gas agar bisa memenuhi kebutuhan gas dalam negeri.

"Dengan supply demand itu kami merencanakan pembangunan infrastruktur gas di midstream. Baik FSRU, MINI LNG dna juga pembangunan pipa dan distribusi. Target kita 10 juta SR juga dalam lima tahun ke depan," ujar Nicke.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan membangun berbagai infrastruktur, termasuk jaringan pipa transmisi dan distribusi sepanjang lebih dari 450 km di beberapa sentra ekonomi baru di Sumatera dan Jawa.

Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menjelaskan, PGN akan terus mengoptimalkan infrastruktur gas dan membangun infrastruktur baru untuk dapat melayani sebanyak mungkin pelanggan, baik rumah tangga, UMKM, korporasi, transportasi, kelistrikan dan BUMN lainnya.

"Strategi ini merupakan upaya PGN untuk memperkuat fundamental bisnis agar tumbuh berkelanjutan dalam jangka panjang. Terlebih lagi mayoritas cadangan migas di dalam negeri didominasi oleh gas bumi," ujar Gigih.

Lebih lanjut Gigih menyampaikan bahwa dinamika harga gas yang kini berkembang menjadi salah satu tantangan bagi bisnis PGN.

"Sebagai bagian dari BUMN migas dan aset nasional, kami berkeyakinan bahwa pemerintah akan mengambil solusi terbaik untuk memastikan pembangunan infrastruktur gas bumi dapat terus meluas ke berbagai sumber pertumbuhan ekonomi di wilayah baru," ungkap Gigih.

Gigih menambahkan bahwa gas bumi terbukti menjadi sumber energi yang mampu memberikan efek berganda sangat besar ke berbagai sektor pelanggan. Tingkat efisiensi yang dihasilkan gas bumi juga mendorong daya saing ekonomi nasional menjadi lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement