Selasa 25 Feb 2020 13:58 WIB

Luhut Sebut Target Kereta Cepat Bisa Molor karena Corona

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terkendala tenaga kerja dan bahan baku dari China

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja menyelesaikan pembangunan stasiun dan depo kereta cepat Jakarta-Bandung di Tegal Luar, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (23/2/2020).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja menyelesaikan pembangunan stasiun dan depo kereta cepat Jakarta-Bandung di Tegal Luar, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (23/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan wabah corona akan berdampak pada target operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Kereta Cepat Jakarta-Bandung sendiri ditargetkan sudah mulai bisa beroperasi pada Desember 2021.

"Suka tidak suka akan buat kelambatan proyek (Kereta Cepat) Jakarta-Bandung, berapa lama, kita belum tahu tergantung berapa lama corona ini baru bisa berhenti, tapi bisa saja terjadi tertunda kalau nanti Korona ini berkepanjangan," ujar Luhut di Kantor Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa (25/2).

Baca Juga

Pemerintah, kata Luhut, sangat berhati-hati dalam merampungkan proyek kereta cepat tersebut lantaran harus menangkal masuknya wabah corona ke Indonesia. Luhut menyampaikan target operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa saja molor lantaran terkendala faktor tenaga kerja dan juga bahan baku asal China.

"Kalau tenaga-tenaga intinya tidak ada, kerjanya pakai apa. Kemarin kan mereka cuti imlek, jadi tidak sempat kembali, masih nangkring di Beijing," kata Luhut.

Luhut menambahkan kendala lain datang dari sisi bahan baku, di mana banyak aktivitas industri di China harus terhenti lantaran wabah corona.

"Termasuk sebagian bahan baku juga bermasalah karena beberapa industri di China berhenti," ucap Luhut menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement