Senin 17 Feb 2020 14:05 WIB

Pengerjaan MRT Fase 2A Dimulai Maret 2020

Pembangunan MRT fase 2A dibagi ke dalam tiga paket kontrak.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) bersama Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar (kiri) dan Duta Besar Jepang untuk RI Masafumi Ishii (kanan) mengamati Direktur Ko nstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim (ketiga kiri) dan Representative Shimizu-Adhi Joint Venture Yutaka Okumura (kedua kanan) berjabat tangan usai penandatanganan kerjasama (MOU) proyek pembangunan MRT fase 2A dan lingkup kerja CP201 di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin (17/2/2020).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) bersama Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar (kiri) dan Duta Besar Jepang untuk RI Masafumi Ishii (kanan) mengamati Direktur Ko nstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim (ketiga kiri) dan Representative Shimizu-Adhi Joint Venture Yutaka Okumura (kedua kanan) berjabat tangan usai penandatanganan kerjasama (MOU) proyek pembangunan MRT fase 2A dan lingkup kerja CP201 di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin (17/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Moda Raya Terpadu (MRT) fase 2A dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Stasiun Kota akan dimulai pada Maret 2020. Direktur PT MRT William Sabandar mengatakan hal tersebut ditandai dengan penandatangaan kontrak kerja CP 201 MRT fase II hari ini (17/20) dengan perusahaan konsorsium Shimizu-Adhi Karya JV.

"Kontrak fase CP 201 yang akan mengerjakan terowongan sepanjang 2,8 kilometer  dari Bundaran HI sampai ke harmoni. Ditambah dengan dua stasiun bawah tanah, yaitu stasiun Thamrin dan Monas," kata William, Senin (17/2).

Baca Juga

William menjelaskan pembangunan MRT fase 2A dibagi ke dalam tiga paket kontrak. Paket kontrak fase 2A tersebut tersdiri dari CP 201, CP 202, dan CP 203.

Dia menjelasakan nilai kontrak CP 201 mencapai Rp 4,5 triliun dari biaya total fase 2A yakni Rp 22,5 triliun. "Fase 2A ini akan dikerjakan selama 58 bulan dengan target penyelesaian pada Desember 2024," ujar William.

William memastikan lelang kontraktor untuk pengerjaan dua sesi lainnya yakni CP 202 dan CP 203 akan dilakukan secepatnya. paket CP 202 akan dibangun untuk MRT rute Harmoni hingga Mangga Besar, dan paket CP 203 dari Mangga Besar hingga Kota Tua.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pengerjaan MRT fase 2A terbilang sulit. "Khusus di 2,8 kilometer ini memiliki tantangan yang tidak sederhana karena menyangkut kawaasan strategis dan tantangan alam yang tidak sederhana," jelas Anies.

Anies memastikan MRT fase dua didesain stasiun yang terintegrasi dengan moda transportasi umum lain. Dengan begitu, kata Anies, MRT fase dua akan terintegrasi dengan koridor 13 Transjakarta dan Stasiun MRT ASEAN fase 1 kemarin.

"Sekarang, semuanya sudah dirancang untuk terintegrasi. Dan ini akan dilakukan untuk seluruh pembangunan transportasi umum, MRT maupun BRT, maupun LRT sebagai satu kesatuan," ungkap Anies.

Selanjutnya PT MRT Jakarta akan melakukan integrasi pembangunan Fase 2B atau jalur Utara-Selatan dan akan dilanjutkan dengan pembangunan jalur Timur-Barat. Daerah Kota akan menjadi titik awal dibangunnya Fase 2B dengan titik pemberhentian di Ancol Barat.

Fase 2B tersebut diperkirakan memiliki jalur sepanjang 5,8 kilometer. yang terdiri dari tiga stasiun yaitu Stasiun Mangga Dua, Stasiun Ancol, dan Stasiun Ancol Barat. Untuk MRT fase 2B ditargetkan akan dibangun pada pertengahan 2022 dan beroperasi pada 2027. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement