Ahad 16 Feb 2020 18:05 WIB

Serikat Kerja: Ada Intimidasi dalam PHK Indosat

Serikat Kerja menilai manajemen tak buka ruang komunikasi soal PHK ini.

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Logo Indosat Ooredoo
Foto: seeklogo
Logo Indosat Ooredoo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karyawan diduga ditekan menyusul pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan operator telekomunikasi Indosat Ooredo. Tekanan itu di antaranya lewat mekanisme yang dilakukan manajemen kepada karyawan serta pelanggaran terhadap aturan mengenai hal tersebut.

Menurut Ketua Bidang Humas dan Media Serikat Pekerja Indosat periode 2019-2021 Ismu Hasyim, beberapa karyawan yang terkena dampak memang menandatangani paket kompensasi perusahaan. Namun, mekanisme yang dilakukan manajemen kepada karyawan terasa penuh intimidasi.

“Kami melhat ini tidak hanya saol benefit, tapi di atas itu adalah pelanggaran terhadap undang-undang dan PKB yang diakui oleh undang-undang,” ujar Ismu kepada Republika.co.id, Ahad (16/2).

Lebih lanjut, Ismu mengatakan bahwa manajemen perusahaan saat ini tidak membuka ruang komunikasi kepada serikat sebagai mitra strategis. Karena itu, beberapa langkah telah dipersiapkan oleh serikat pekerja dalam mengatasi masalah tersebut.

Langkah pertama yang dilakukan serikat pekerja adalah dengan berkonsultasi kepada pengacara untuk melihat semua opsi tersedia. Kedua, proses penyampaian keberatan akan disampaikan kepada manajemen terkait PHK yang dilakukan secara sepihak dan penuh intimidasi tersebut.

Ketiga, serikat pekerja Indosat akan berusaha untuk memenuhi hubungan industrial, terlebih apabila potensi skorsing serta pencabutan akses oleh perusahaan kepada karyawan yang berselisih terjadi.  "Segera semua proses tersebut akan dijalankan,” jelas Ismu.

Indosat Ooredoo mengumumkan rencana PHK terhadap setidaknya 677 karyawan. Menurut laporan perusahaan dalam keterangan pers pada Sabtu (15/2), sebanyak 80 persen di antaranya telah setuju menerima paket kompensasi yang ditawarkan perseroan.

Menurut direktur dan kepala Human Recources Indosat Ooredo, Irsyad Sahroni, perubahan organisasi dilakukan untuk menjadikan bisnis perusahaan lebih lincah dan semakin fokus kepada pelanggan, serta dekat dengan kebutuhan pasar.

PHK terhadap ratusan karyawan dilakukan perlu dilakukan agar perusahaan dan bisnis dapat bertumbuh. Menyusul langkah ini, President Director & CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan tiga perubahan vital terhadap bisnis Indosat Ooredo. Pertama memperkuat tim regional agar lebih cepat mengambil keputusan dan lebih dekat dengan pelanggan.

Indosat Ooredoo juga akan melakukan pengalihan penanganan jaringan ke pihak ketiga, penyedia jasa managed service. Terakhir, perseroan akan menambah Sumber Daya Manusia (SDM) untuk meningkatkan daya saing dan meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman pelanggan, serta merampingkan SDM di beberapa fungsi bisnis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement