Ahad 16 Feb 2020 13:35 WIB

Pertamina Gandeng Waskita Revitalisasi 49 Pelabuhan

Kerja sama anak usaha Pertamina dan Wasita Beton dilakukan selama 2 tahun.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) sepakat melakukan kerja sama dengan PT Waskita Beton Precast Tbk  untuk merevitalisasi pelabuhan milik PT Pertamina (Persero). Foto: Dermaga Pelabuhan Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Foto: Antara/Sheravim
PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) sepakat melakukan kerja sama dengan PT Waskita Beton Precast Tbk untuk merevitalisasi pelabuhan milik PT Pertamina (Persero). Foto: Dermaga Pelabuhan Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) sepakat melakukan kerja sama dengan PT Waskita Beton Precast Tbk  untuk merevitalisasi pelabuhan milik PT Pertamina (Persero). Direktur Utama PTK Nepos Pakpahan menjelaskan kerja sama ini merupakan salah satu langkah optimasi sinergi antarperusahaan BUMN. Fokus perbaikan dilakukan di 49 pelabuhan.

"Sinergi ini kami lakukan agar dapat melakukan percepatan perbaikan pelabuhan saat ini. Sinergi adalah kunci untuk mencapai kesuksesan bersama-sama,” ungkap Nepos, Ahad (16/2).

Baca Juga

Direktur Utama Waskita Beton Precast Jarot Subana menjelaskan kerja sama bisnis ini berjangka waktu dua tahun sejak perjanjian ditandatangani dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua pihak perusahaan.

“Ini merupakan kerja sama dalam bidang perbaikan dan pembangunan pelabuhan di lokasi pekerjaan milik anak usaha PT Pertamina yang memiliki kegiatan usaha dalam bidang jasa pelayaran, jasa maritim dan jasa logistik, serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha tersebut,” ucap Jarot.

Dia menambahkan, Waskita Beton akan terus memperluas perolehan kontrak proyek dari pasar eksternal melalui kerja sama dengan berbagai perusahaan baik BUMN, swasta, pemerintah, hingga perusahaan di luar negeri. Hingga akhir 2019, perseroan mencetak peningkatan kontrak eksternal mencapai 83,01 persen dari Rp 2,43 triliun menjadi Rp 4,44 triliun.

“Hal ini didukung dengan perolehan kontrak eksternal sebesar 63,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 36 persen,” ujar Jarot.

Jarot juga mengatakan, perseroan tengah menjajaki peluang kerjasama strategis dengan perusahaan dari Malaysia. Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya perseroan untuk mengejar sejumlah proyek di luar negeri.

Kerja sama ini kelak akan berlanjut dengan joint operation pada proyek-proyek luar negeri. Salah satu proyek yang diincar perseroan adalah pekerjaan jalur light rail transit (LRT) di Filipina yang kini tengah dalam proses tender. Induk usaha perseroan, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berpartisipasi dalam tender tersebut.

Waskita Beton Precast pada tahun ini menargetkan nilai kontrak baru sekitar Rp 11,9 triliun dan penjualan di atas Rp 10 triliun tahun ini. Sementara itu, perseroan berhasil mencapai target perolehan kontrak baru pada 2019 yang sebesar Rp 7,03 triliun. Perolehan tersebut didukung oleh porsi kontrak eksternal sebesar 63,2 persen disbanding tahun 2018 yang sebesar 36 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement