REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan operator telekomunikasi Indosat Ooredoo mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya. Dari 677 karyawan yang terdampak, 80 persen di antaranya telah setuju menerima paket kompensasi yang ditawarkan perseroan.
"Kami mengambil langkah yang fair sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mengkomunikasikan langsung secara transparan kepada setiap karyawan baik yang terkena dampak maupun yang tidak," kata Director & Chief of Human Resources Irsyad Sahroni dalam keterangan pers, Sabtu (15/2)
Irsyad mengatakan perubahan organisasi itu dirancang untuk menjadikan bisnis perusahaan lebih lincah sehingga lebih fokus kepada pelanggan dan lebih dekat dengan kebutuhan pasar. Selain itu, tindakan itu dinilai perlu agar perusahaan dapat bertahan dan bisnis pun bertumbuh.
Setelah memPHK karyawan, President Director & CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan tiga perubahan vital terhadap bisnis Indosat Ooredo. Pertama memperkuat tim regional agar lebih cepat mengambil keputusan dan lebih dekat dengan pelanggan.
Indosat Ooredoo juga akan melakukan pengalihan penanganan jaringan ke pihak ketiga, penyedia jasa managed service. Terakhir, perseroan akan menambah SDM untuk meningkatkan daya saing dan meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman pelanggan, serta merampingkan SDM di beberapa fungsi bisnis.