Kamis 13 Feb 2020 18:10 WIB

Car Terminal Pelabuhan Patimban Beroperasi September 2020

Car terminal Pelabuhan Patimban mampu menampung 225 ribu mobil per tahun

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo .
Foto: Foto : Humas Ditjen Hubla
Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hari ini (13/2) melakukan penandatanganan kontrak ketiga pembangunan jembatan penghubung dalam proyek Pelabuhan Patimban tahap satu. Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Agus Purnomo mengatakan dengan pembangunan jembatan penghubung tersebut maka car terminal Pelabuhan Patimban ditargetkan beroperasi September 2020.

"Rencana operasi (car terminal) September 2020 sehingga jembatan penghubung harus selesai sebelum itu," kata Agus di Gedung Kementerian Perhubungan, Kamis (13/2).

Baca Juga

Dia menjelaskan nantinya car terminal tersebut dapat memiliki kapasitas untuk 225 ribu mobil per tahun. Sementara itu, untuk terminal kontainer, Agus memastikan paling cepat dapat diselesaikan awal 2020.

Dengan beroperasinya car terminal pada September 2020, Agus memastikan saat ini pemerintah tengah menyiapkan proses lelang oeprator dalam waktu dekat. "Jadi September 2020 pengelola dilelang untuk semua (operasional Pelabuhan Patimban," jelas Agus.

Jembatan penghubung dibuat di antara back up area ke terminal di tengh laut sepanjang satu kilometer. Agus mengatakan penghubung lain juga saat ini sudah disiapkan Kementerian Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang ditargetkan siap pada pertengahan 2020.

"Mudah-mudahanan pada April atau Juni 2020 sudah siap juga sehingga nanti sudah bisa jalan akses roadnya pakai yang baru yang diselesaikan Kementerian PUPR  terus jembatan penghubung lalu ke car terminal," jelas Agus.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berkomitmen akan merampungkan jalan akses ke Pelabuhan Patimban pada April 2020. Saat ini, pembangunan akses menuju pelabuhan sudah setengah jalan.

“Kami akan selesaikan pada April 2020, karena pada Mei hingga Juni 2020 Pelabuhan Patimban akan beroperasi,” kata Basuki.

Basuki mengatakan akses Pelabuhan Patimban dibangun dengan menggunakan tiga metode konstruksi yang sebagian besar merupakan jalan layang. Hal tersebut dipilih karena kondisi tanah di sekitar lokasi berupa persawahan dengan kontur tanah yang lunak.

Selain itu Kementerian PUPR juga tengah mempersiapkan pembangunan jalan tol yang akan menghubungkan Pelabuhan Patimban dengan Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 29,8 kilometer dari eksiting Subang. Saat ini sudah ada pemrakarsa Akses Tol Pelabuhan Patimban yakni konsorsium antara PT Jasa Marga, PT Surya Semesta Internusa, PT Daya Mulia Turangga, dan PT Jasa Sarana dengan nilai investasi sekitar Rp 6,35 triliun.

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Jepang untuk mendanai pembangunan Pelabuhan Patimban. Japan International Cooperation Agency (JICA) memberikan kucuran dana sebesar Rp 8,99 triliun dengan suku bunga 0,5 persen.

Pada fase pertama ini Pelabuhan Patimban akan berkapasitas sebesar 3,5 juta teus. Pengembangan hingga 7,5 juta teus akan dilakukan pada fase kedua yang akan dilakukan pada 2027 mendatang.

Proses pembangunn konstruksi terminal kendaraan dan peti kemas sejak tanggal kontrak 27 Juli 2018 mencapai 58,37 persen ler 26 Januari 2020. Sementara itu pembngunan breakwater, seawall, dan revetment sehak 30 November 2018 sudah mencapai 25,036 persen per 11 Februari 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement