Rabu 12 Feb 2020 17:38 WIB

Muamalat Kembangkan Divisi Pelayanan Khusus Komunitas Islam

Komunitas Islam memiliki nilai tambah dalam menjalankan bisnis.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Seremoni penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. dengan organisasi Islam Hidayatullah untuk pemanfaatan produk perbankan dilaksanakan pada hari ini, Rabu (13/2) di Muamalat Tower, Jakarta.
Foto: Republika/Lida Puspaningtyas
Seremoni penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. dengan organisasi Islam Hidayatullah untuk pemanfaatan produk perbankan dilaksanakan pada hari ini, Rabu (13/2) di Muamalat Tower, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mengembangkan unit khusus untuk melayani kebutuhan perbankan komunitas Islam. CEO Bank Muamalat, Achmad Kusna Permana menyampaikan unit yang dibuat sejak tahun lalu ini sudah menyalurkan sekitar Rp 1 triliun pembiayaan.

"Kita memang membuat divisi khusus Islamic Entrepreneur yang fokus untuk nasabah-nasabah dari komunitas Islam, masjid, sekolah, dan semacamnya," kata Permana di Muamalat Tower, Jakarta, Rabu (12/2).

Baca Juga

Divisi khusus tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dari komunitas yang biasanya memerlukan pendekatan yang berbeda. Komunitas Islam memiliki nilai tambah dalam menjalankan bisnis, tidak 100 persen komersil sehingga ada fleksibilitas pelayanan.

Permana menyampaikan segmen ini lebih aman bagi bank karena punya rasio kredit bermasalah (NPF) yang sangat kecil. Salah satu nasabahnya, ormas Hidayatullah punya NPF nol persen.

"Makanya kita mau ini jadi inti bisnis kita, akan terus kita kembangkan karena sudah terbukti," kata Permana.

Sejak dibangun pada 2019, kelolaan pembiayaan unit khusus ini telah mencapai Rp 1 triliun. Permana menyebut tahun 2020 volume pembiayaan akan ditingkatkan lebih besar lagi.

Direktur Bisnis Ritel Bank Muamalat, Purnomo B Soetadi mengatakan divisi khusus untuk komunitas Islam juga merupakan komitmen bank untuk meningkatkan segmen ritel di masa depan. Saat ini porsi ritel masih 35 persen dan sisanya korporasi.

"Nanti akan dibuat terbalik, tapi tentu bertahap," katanya. 

Bank Muamalat mengakui kekuatan bank syariah adalah segmen ritel sehingga porsi korporasi akan dikurangi signifikan. Purnomo mengatakan salah satu sumber utamanya adalah komunitas dan organisasi islam.

Ini juga menjadi satu bentuk keberpihakan Bank Muamalat untuk meningkatkan ekonomi keumatan. Semakin banyak komunitas atau organisasi Islam yang diberikan pembiayaan produktif, maka ekonomi umat juga akan meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement