Senin 10 Feb 2020 19:52 WIB

BPJS Kesehatan Dipuji Terkait Inovasi Antrean Elektronik

Inovasi antrean elektronik diimplementasikan di seluruh FKTP mitra BPJS Kesehatan

 Anggota Komisi VIII DPR RI, Iskan Qolba Lubis memberikan pujian atas kinerja BPJS Kesehatan, terutama dalam inovasi sistem antrean elektronik yang baru-baru ini di implementasikan di seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) mitra BPJS Kesehatan.
Anggota Komisi VIII DPR RI, Iskan Qolba Lubis memberikan pujian atas kinerja BPJS Kesehatan, terutama dalam inovasi sistem antrean elektronik yang baru-baru ini di implementasikan di seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) mitra BPJS Kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG LAWAS -- Anggota Komisi VIII DPR RI, Iskan Qolba Lubis memberikan pujian atas kinerja BPJS Kesehatan, terutama dalam inovasi sistem antrean elektronik yang baru-baru ini di implementasikan di seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) mitra BPJS Kesehatan. Hal ini disampaikannya dalam kunjungan kerjanya di wilayah Kecamatan Sibuhuan, Kabupaten Padang Lawas, Jumat (7/2).

Iskan mengatakan, implementasi antrean secara elektronik sudah sesuai dengan fokus utama BPJS Kesehatan tahun 2020, yaitu memberikan kemudahan pelayanan kepada peserta JKN-KIS. Ia mencontohkan, pelayanan pada klinik di wilayah Bekasi yang beberapa bulan lalu ia kunjungi masih terdapat penumpukan antrean pasien pada jam-jam tertentu dan membutuhkan otomasi antrean pelayanan.

Iskan optimis, dengan sistem antrean elektronik, antrean pasien di FKTP kini dapat terurai dan diatur sesuai dengan jadwal pelayanan pasien.“Saya menilai sistem baru ini kesannya sangat positif. Masyarakat sangat terbantu dan tentu saja antrean pasien akan dapat dipisahkan secara efisien. Dengan demikian, pelayanan kepada pasien dapat diberikan dengan lebih optimal,” kata Iskan.

Iskan menambahkan, meskipun ia membawahi bidang kesejahteraan masyarakat di Komisi VIII DPR RI, dirinya tetap mengikuti dinamika perkembangan Program JKN-KIS. Menurutnya, pelayanan BPJS Kesehatan sudah semakin baik, ditandai dengan banyaknya BPJS Kesehatan mendulang berbagai pengahargaan inovasi baik dari dalam maupun luar negeri. 

Menyambut era disrupsi, Iskan menilai BPJS Kesehatan sudah dalam jalur yang tepat. Tahun 2025 – 2030 akan menjadi puncak dari era disrupsi, dimana seluruh aktivitas tidak akan dapat dipisahkan dari teknologi dan informasi. Iskan mengimbau agar masyarakat mempersiapkan diri menuju zaman yang mengedepankan otomasi dan penyederhanaan sistem elektronik yang saling terhubung secara online ini.

“Indonesia negara yang sangat besar, untuk menghubungkannya kita membutuhkan perangkat digital. Ke depan, akan terjadi pergerakan manusia di berbagai bidang. Dari bidang kuliner, bidang tambang, bidang tekstil, sampai bidang kesehatan. Semuanya harus kita ikuti, dan saya sangat mengapresiasi langkah besar BPJS Kesehatan dalam mengikuti perkembangan teknologi tersebut,” ungkap Iskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement