Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Steve Wozniak, salah seorang pendiri Apple, melihat perubahan yang signifikan pada temannya Steve Jobs setelah perusahaan yang mereka dirikan terkenal. Wozniak, dalam salah satu sesi wawancara podcast dengan mantan orang Apple Guy Kawasaki, dikutip dari laman Cnet, menceritakan Jobs berubah menjadi serius setelah Apple sukses besar.
"Dia jadi kaku," kata Wozniak.
Baca Juga: Sosok Eve Jobs, Putri Bungsu Pendiri Apple yang Akan Jadi Pewaris Takhta
Jobs kata Wozniak, selalu membicarakan bisnis, dia enggan bercanda. Steve Jobs dan Steve Wozniak masing-masing memiliki sudut pandang yang berbeda soal uang. Wozniak, cenderung masa bodoh, sementara Jobs tertarik untuk menghasilkan banyak uang.
"Dia selalu mencari cara sekecil apa pun untuk bisa menghasilkan uang dan dia juga ingin menjadi orang penting. Saat itu kesempatan besar untuknya karena dia pendiri sebuah perusahaan yang banyak menerima investasi uang," kata Wozniak.
Wozniak mengenang perubahan kepribadian Steve Jobs tidak membuatnya terkejut karena sejak mereka berkenalan, Jobs senang membahas orang-orang penting seperti Shakespeare.
"Dia ingin menjadi seperti mereka dan dia merasa bisa. Dia punya motivasi dan terkadang, sangat menginginkan sesuatu lebih penting daripada memiliki kemampuan betulan," kata Wozniak.
Jika Jobs begitu menggebu ingin menjadi orang penting, Wozniak sudah merasa bahagia bekerja di HP, sewaktu mereka membangun Apple. Woz bahkan tidak yakin ingin keluar dari HP dan hanya bekerja di Apple.
"Saya bilang ke semua orang yang saya kenal kalau saya ingin jadi teknisi di Hewlett Packard selamanya karena saya suka. Saya bahkan tidak mau diganggu dengan banyak uang," kata dia.
Wozniak sempat menolak bekerja eksklusif untuk Apple. Tapi, Jobs tidak menyerah, dia menghubungi teman-teman dan keluarga Wozniak, meminta mereka untuk berbicara ke Woz. Woz akhirnya luluh.
Wozniak buka-bukaan mengenai gaji yang dia terima dari Apple setiap minggu, setelah dipotong pajak, jumlahnya sekitar 50 dolar per minggu.