Selasa 04 Feb 2020 21:50 WIB

2019 Laba PGN Turun Akibat Harga Beli Gas Naik

Kinerja operasional PGN 5 tahun terakhir positif.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mengalami penurunan  laba akibat harga gas tinggi.
Foto: PGN
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mengalami penurunan laba akibat harga gas tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) pada 2019 kemarin mengalami penurunan laba. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan harga beli gas di hulu.

Baca Juga

Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso, menjelaskan selama lima tahun terakhir perusahaan selalu mencatatkan keuangan yang positif. Hanya saja, diakui Gigih pada 2019 ini laba perusahaan sedikit tergerus karena kenaikan harga pokok di hulu. Namun Gigih belum bisa merinci angka dari penurunan ini.

"Kinerja operasional 5 tahun terakhir keuangan positif meski 2019 pencapaian laba cukup mengalami penrunan karena kenaikan harga pokok pembelian dari hulu," ujar Gigih di Komisi VI DPR RI, Senin (3/2).

Gigih menjelaskan memang selama 2019 ini perusahaan membeli lebih banyak gas dari KKKS karena permintaan juga yang meningkat. Ia menjelaskan kenaikan pembelian gas mencapai tiga persen.

"Karena kami membeli dari KKKS lima tahun terakhir naik 3 persen per tahun," ujar Gigih.

Gigih juga menjelaskan salah satu penurunan kinerja perusahaan juga karena penurunan pemakaian gas oleh industri. Ia mengatakan pertumbuhan pemakaian gas oleh industri hanya tumbuh satu persen.

Selain itu, kata Gigih juga persoalan harga khusus untuk pembangkit PLN yang menggunakan gas. Ia menjelaskan untuk bisa membuat pembangkit PLN efisien maka perlu ada dukungan dari PGN.

"Lima tahun trakhir PGN juga tidak naikkan gas sehingga industri tumbuh, 5 tahun terakhir baik peerimaan negara total Rp 6,6 triliun. terdiri dividen pajak, dan iuran kegiatan usaha yang kami setorkan ke BPH," ujar Gigih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement