REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Bank, perusahaan asuransi dan perusahaan keuangan asing telah mengumumkan rencana untuk menyumbangkan jutaan dolar AS dalam beberapa hari terakhir untuk membantu memerangi penyebaran epidemi virus corona. Virus ini telah mewabah mencapai semua provinsi di daratan China.
Pada Senin (3/2), UBS mengatakan bisnis China-nya akan menyumbangkan 1 juta dolar AS kepada para responden garis depan di China untuk membantu memerangi penyebaran virus mematikan itu. Sementara Allianz (China) Insurance Holding dan induk perusahaannya, Allianz, mengatakan mereka akan menyiapkan 4 juta yuan dana tanggap darurat untuk membantu mengatasi wabah tersebut.
"Ini adalah waktu yang menantang bagi banyak karyawan dan pelanggan kami, keluarga mereka dan masyarakat setempat,” kata kepala operasi perbankan investasi Asia-Pasifik UBS David Chin, dilansir South China Morning Post, Selasa (4/2).
UBS menerima persetujuan untuk mengambil alih saham pengendali di perusahaan patungannya di China pada November 2018 dan berharap untuk mengambil kendali penuh atas bisnis ini tahun ini. Allianz juga memenangkan persetujuan pada 2018 untuk bergerak maju dengan perusahaan induk asuransi yang sepenuhnya milik asing pertama di negara itu.
Wabah virus diyakini berasal di Wuhan di provinsi Hubei dan sekarang telah menginfeksi lebih dari 17 ribu orang di seluruh dunia, menewaskan sedikitnya 362 orang.
Kesepakatan fase-pertama antara AS dan China yang ditandatangani pada Januari diperkirakan akan mengurangi tekanan pada ekonomi. Akan tetapi virus corona muncul pada awal liburan Tahun Baru Imlek yang merupakan waktu puncak untuk perjalanan di daratan. Ini menimbulkan kekhawatiran bahwa konsumsi dapat terpukul karena penduduk daratan menghindari restoran, bioskop, dan pusat perbelanjaan.