REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gopay mencatat pertumbuhan transaksi zakat digital melalui Go-Zakat naik sebesar 17 kali lipat, November 2019 lalu. Melihat tren berzakat digital yang semakin populer, Gopay menggandeng sejumlah Lembaga Amil Zakat (LAZ), di antaranya Dompet Dhuafa, Global Zakat ACT, dan Griya Yatim dan Dhuafa di GoZakat.
Tiga LAZ ini menambah daftar lembaga yang sudah tersedia di aplikasi Gojek sebelumnya. Head of Corporate Communications Gopay, Winny Triswandhani menyampaikan inovasi Go-Zakat terus dikembangkan guna membantu LAZ dalam penghimpunan zakat. Sehingga dapat menjangkau donatur lebih luas lagi.
"Kami berharap dengan semakin banyaknya LAZ yang tersedia dalam fitur Go-Zakat, masyarakat semakin terdorong untuk menunaikan zakat kapan saja karena mudah, aman dan transparan," katanya melalui siaran pers, Selasa (4/2).
Daya jangkau dan basis pengguna Gopay yang luas menjadikan Gopay terus memimpin sektor filantropi dan sedekah digital. Sepanjang 2019 lalu, donasi digital menggunakan Gopay mengalami pertumbuhan sebanyak 11 kali lipat.
Lebih dari Rp 82 miliar donasi yang terkumpul via Gopay telah disalurkan ke lebih dari 400 organisasi nonprofit di 21 provinsi di seluruh Indonesia. Mereka merupakan rekan program donasi digital Gopay for Good.
Direktur Resource Mobilization ZIS Dompet Dhuafa, Yuli Pujihardi mengungkapkan zakat via Go-Bills adalah inisiatif untuk mendukung gerakan sosial, kemanusiaan dan pemberdayaan. Dengan membayar zakat bisa semudah membuka aplikasi di ponsel, masyarakat pun akan semakin terdorong untuk berzakat secara reguler.
Pengguna Gopay yang ingin membayar zakat cukup membuka fitur Go-Bills yang terdapat di aplikasi Gojek, pilih menu “Zakat,” pilih LAZ yang ingin disalurkan, lalu masukkan jumlah yang ingin dibayarkan. Dengan bergabungnya Dompet Dhuafa, Global Zakat ACT, dan Griya Yatim dam Dhuafa, kini pengguna GoPay sudah bisa menyalurkan zakatnya ke sembilan LAZ, termasuk BAZNAS, Baitul Maal Hidayatullah, LazisMu, LazisNU, Rumah Yatim, dan Rumah Zakat.