Selasa 04 Feb 2020 18:15 WIB

Nilai Brand Perbankan di Dunia Turun untuk Pertama Kalinya

Kekuatan merek adalah pendorong penting dari nilai merek.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
 Ilustrasi Layanan Bank
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ilustrasi Layanan Bank

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Untuk pertama kalinya sejak krisis 2009, total nilai brand 500 perbankan terbesar di dunia menurun pada 2019. Laporan dalam majalah The Banker menyebut nilai Brand Finance Banking 500 turun menjadi 1,33 triliun dolar AS pada 2019 dari 1,36 triliun dolar AS.

Nilai brand sejumlah bank di pasar utama menurun dan stagnan seperti di Amerika Serikat, Eropa, China, dan Jepang. Sementara nilai brand bank di beberapa negara emerging market terus meningkat seperti Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin.

CEO of Brand Finance, David Haigh menyampaikan top 10 masih didominasi oleh bank di China dan Amerika Serikat. Sementara dari Eropa, ada empat perwakilan yang masuk top 20. Secara umum, pangsa rekening dari China dan Amerika Serikat mendominasi secara global, yakni 412 miliar dolar AS dan 281 miliar dolar AS.

"Performa brand industri perbankan saat ini merupakan refleksi rapuhnya ekonomi global dan lanskap politik, ekspektasi terus menurun," katanya dilansir The Banker, Senin (3/2).

Namun ini juga menjadi tantangan perbankan untuk bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Mulai dari memanfaatkan regulasi yang ada, juga teknologi yang semakin pesat.

Di tengah kondisi ini, bank-bank dari Asia Tenggara menunjukkan performa yang memuaskan. Salah satunya Bank Central Asia (BCA) dari Indonesia.

Selain menghitung nilai merek, Brand Finance juga menentukan kekuatan relatif merek melalui skor yang mengevaluasi investasi pemasaran, ekuitas pemangku kepentingan, dan kinerja bisnis. Bersamaan dengan perkiraan pendapatan, kekuatan merek adalah pendorong penting dari nilai merek.

Menurut kriteria ini, BCA yang telah menjadi salah satu perusahaan perbankan yang paling dikagumi di Asia. BCA memiliki merek terkuat di sektor ini, bersanding dengan Sberbank Rusia, yang keduanya memiliki skor Brand Strength Index (BSI) yang mengesankan yaitu 91,6 dari 100 dan Peringkat merek elit yang sesuai AAA+.

BCA adalah salah satu bank terbesar di kawasan ASEAN, dengan persentase kredit macet rendah dan pengembalian ekuitas yang tinggi. Selain itu, BCA adalah merek yang berpengaruh dalam hal pertumbuhan dan pemberian kredit UKM di daerah pedesaan.

Wilayah ASEAN adalah rumah bagi lima dari 10 bank teratas berdasarkan kekuatan merek. Selain BCA, ada juga Maybank, DBS, BNI, dan Bank Mandiri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement