Selasa 04 Feb 2020 01:04 WIB

Impor Mamin China Dilarang, Ini Tanggapan Pelindo II

Pelindo sebagai penyedia infrastruktur ekspor-impor mendukung langkah pemerintah.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi ekspor impor. Pemerintah akan hentikan sementara impor makanan dan minuman dari China.
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Ilustrasi ekspor impor. Pemerintah akan hentikan sementara impor makanan dan minuman dari China.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Persero) II atau Pelindo II mendukung penuh keputusan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan yang menghentikan sementara barang impor dari China. Keputusan tersebut dilakukan menyusul pengumuman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa virus corona sebagai darurat global.

SDVP Komunikasi Korporasi Pelindo II Fajar Setyono mengatakan Pelindo II akan mengikuti arahan pemerintah, termasuk pelarangan impor makanan dan minuman dari Cina.

Baca Juga

"Dari sisi pelabuhan sebagai pintu gerbangnya, kita relatif mendukung keputusan dari pemerintah dan pasti ada alasannya terkait pelarangan impor tersebut," ujar Fajar saat dihubungi di Jakarta, Senin (3/2).

Pada prinsipnya, kata Fajar, dari sisi lelabuhan, Pelindo II mendukung aktivitas ekspor dan impor yang melalui pelabuhan-pelabuhan supaya tidak ada kendala. Fajar menyampaikan fokus utama Pelindo II sebatas pada aktivitas bongkar-muat kapal. Mengenai pengawasan terhadap makanan dan minuman impor dari Cina, dia sampaikan, ada sejumlah institusi yang memiliki kewenangan.

"Di pelabuhan terdapat beberapa institusi yang bekerja bersama-sama, kalau dari sisi barangnya tentu ada sektor yang memimpin dari teman-teman di institusi yang berwenang, misalnya kalau isi barang maka di kepabeanan," ucap Fajar.

Meski hanya berfokus pada penyediaan infrastruktur, bongkar muat, kapal sandar, lanjut Fajar, Pelindo II mendukung kebijakan pemerintah dan aktivitas bongkar muat di pelabuhan-pelabuhan tetap berjalan dengan normal.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan Kemendag menghentikan sementara barang impor dari China menyusul pengumuman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa virus corona sebagai darurat global.

"Berkaitan dengan impor, negara yang terjangkit ini China, sementara harus dihentikan. Bahkan turis pun sudah disetop," ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto disela kunjungannya ke Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin.

Ia menambahkan kebijakan itu dalam rangka menahan penyebaran virus corona ke dalam negeri. "Bahkan seluruh negara sudah demikian. Ini supaya kita tidak terjangkit. Kita ini kan penduduknya 267 juta jiwa. Jadi harus hati-hati," katanya.

Secara spesifik, Agus menyampaikan, impor yang dihentikan sementara itu berkaitan dengan makanan dan minuman. Kebijakan itu berlaku hingga wabah virus corona sudah dapat diselesaikan.

"Spesifiknya berkaitan dengan makanan dan minuman itu harus sementara disetop. Ditundalah. Ya bagi pengusaha harus terima, memang begitu kondisinya," ucapnya.

Ia berharap wabah virus corona dapat segera terselesaikan sehingga keadaan kembali normal tanpa kekhawatiran.

"Kita nggak tahu sampai kapan. Yang dulu kejadian SARS itu kan kurang lebih sembilan bulan. Mudah-mudahan lebih cepat dari yang dulu. Kita berdoa semua. Ini kan keadaan force majeure. Kita harus hadapi dengan bijak," kata Agus Suparmanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement