Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Di tengah wabah virus Corona yang menyebabkan pneumonia di China, permintaan konsumen akan masker pelindung wajah melonjak begitu saja. Tak heran, masker pelindung wajah terjual habis sehingga mendorong pengecer menaikkan harga secara tidak wajar.
Hal itu mendorong perusahaan dagang daring JD.com melarang kenaikan harga yang meroket itu. Hingga saat ini, masker dijual di beragam situs e-commerce, seperti Taobao (Alibaba) dan JD.com--dua peritel daring terbesar di China.
"Toko lain seperti Minnesota Minding dan 3M bahkan mengklaim sejumlah model masker pelindung wajah telah terjual habis pada Selasa (21/2/2020)," begitu menurut laporan GizChina, dikutip Kamis (23/1/2020).
Baca Juga: Apa itu Virus Korona dan Bahayanya?
Selain itu, merek masker pelindung wajah lain juga mengalami lonjakan permintaan, bahkan cenderung melampaui stok para peritel. Pada akhirnya, hal itu membuat harga masker melonjak tajam.
JD.com jadi peritel daring pertama yang berupaya mengatasi masalah tersebut, dengan melarang kenaikan harga masker pelindung wajah. Penjual yang ketahuan menjual masker dengan harga tak wajar bakal dihapus dari platform-nya. Langkah itu dilakukan demi menjamin stabilitas harga komoditas.
Sekadar informasi, China tengah dilanda wabah Corona (coronavirus), jenis virus baru yang saat ini sulit diobati jika terjadi infeksi. Oleh karena itu, permintaan terhadap masker meledak demi mencegah penularan.