Rabu 22 Jan 2020 18:02 WIB

Aplikasi Qasir Digunakan Nelayan di Natuna

Qasir membantu UKM untuk melakukan pencatatan keuangan, transaksi dan penyelesaiannya

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Nelayan Natuna (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Nelayan Natuna (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aplikasi kasir digital yang juga mengelola pencatatan keuangan usaha kecil menengah, Qasir membantu pemerintah dalam memfasilitasi layanan perekonomian bagi nelayan dan petani di sejumlah tempat terpencil. Salah satunya adalah Natuna, Riau.

CEO Qasir Michael Johan Williem menyampaikan Qasir ingin mengembangkan akses pelayanan pengelolaan keuangan bagi masyarakat kecil. Petani dan nelayan, dinilainya perlu mendapatkan akses pencatatan yang rapi atas kerja mereka.

Baca Juga

"Kami mengembangkan inovasi agar petani dan nelayan punya akses terhadap teknologi pengelolaan finansial ini," katanya dalam media gathering di CoHive, Jakarta, Rabu (22/1).

Qasir pada dasarnya membantu UKM untuk melakukan pencatatan keuangan, transaksi, dan penyelesaiannya. Qasir juga menyediakan layanan PPOB seperti isi pulsa, listrik, dan lain-lain.

Bagi petani dan nelayan, yang dicatat adalah hasil kerja mereka. Misal berapa banyak panen yang mereka hasilkan, berapa kilogram ikan hasil melaut per hari, juga berapa besar potensi pendapatan mereka dari waktu ke waktu.

Chief Technology Officer (CTO) Qasir, Moh Novan Andrian mengatakan proyek dengan nelayan di Natuna berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, juga Telkomsel. Menurutnya, pemerintah memiliki program untuk memberikan akses internet di tempat-tempat terpencil dan terluar seperti Natuna.

Dengan akses dan proyek tersebut, pemerintah bisa menghitung produk domestik bruto daerah juga data pendapatan masyarakat. Novan mengatakan tidak bisa mengemukakan hasil proyek yang sudah dilakukan sejak akhir tahun 2019 tersebut.

"Mayoritas penggunanya bukan nelayan secara langsung, tapi semacam pengepul yang mencatat kinerja mereka," katanya. 

Dengan pencatatan finansial yang lebih rapi, maka nelayan bisa mendapat gambaran terkait kondisi ekonomi dan finansial keluarga. Yang akhirnya akan menjadi gambaran dan data kondisi keuangan nelayan di Natuna bagi pemerintah.

Pada 2020, Qasir sudah memproses transaksi sebesar Rp 300 miliar. Pada 2019 total transaksi yang diproses sebesar Rp 1,5 triliun. Total pengguna Qasir yakni sebesar 200 ribu dengan target 1,5 juta pengguna pada tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement