REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam perdagangan hari ini, Rabu (22/1), rupiah ditutup menguat di level 13.642 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level Rp 13.654. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim, mengatakan penguatan tersebut ditopang oleh sentimen dalam negeri.
Bank Indonesia (BI) hari ini akan memulai Rapat Dewan Gubernur (RDG) pertama pada 2020. Pengumuman suku bunga acuan akan diumumkan esok hari. Ibrahim memperkirakan Bank Indonesia masih akan mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate di 5 persen.
Di sisi lain, Bank Indonesia kembali melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi di perdagangan DNDF. Meski kondisi global sempat memanas, Bank Indonesia sudah melakukan langkah antisipasi sebelumnya. Bank Indonesia melakukan penjagaan ketat dan ekstra waspada terhadap mata uang garuda.
Sementara itu, di sisi eksternal, IMF memproyeksikan perekonomian global tumbuh sebesar 3 perse pada tahun 2019 dan 3,4 persen pada tahun 2020. Dalam proyeksi terbarunya, angka pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 dipangkas menjadi 2,9 perse , sementara untuk tahun 2020 proyeksinya berada di level 3,3 persen.
Sedangkan angka pertumbuhan ekonomi China pada tahun ini masih berada di level 6 perse , yang berarti perekonomian Negeri Panda masih akan tumbuh melambat. Pada 2019, perekonomian China diketahui tumbuh 6,1 persen.