REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (22/1) dibuka menguat tipis. Penguatan IHSG ini seiring antisipasi investor terhadap kebijakan Bank Indonesia (BI) terhadap suku bunga acuan.
IHSG dibuka menguat tipis 3,42 poin atau 0,05 persen menjadi 6.241,57. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 1,49 poin atau 0,15 persen menjadi 1.024,16.
"Bank Indonesia akan melangsungkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 22-23 Januari 2020. Pasar memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Rabu (22/1).
Ia mengatakan dengan ditahannya suku bunga acuan maka dapat memberikan waktu bagi perbankan untuk merespon penurunan suku bunga acuan pada 2019 lalu hingga 100 basis poin. Kendati demikian, menurut dia, ada ruang bagi BI untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen untuk tujuan mendukung ekspansi ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.
Selain itu, lanjut dia, pemangkasan suku bunga acuan juga didukung pula oleh inflasi yang relatif rendah dan terkendali serta pergerakan nilai tukar rupiah yang masih dalam tren penguatan pada bulan Januari 2020. Di sisi lain, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memastikan bahwa kondisi keuangan Indonesia saat ini berada dalam tingkat yang stabil.
"Namun, sentimen positif domestik bisa tereliminirkan oleh faktor eksternal yang masih dibayangi ketidakpastian. Apalagi saham AS pada cenderung bergerak melemah," katanya.
Ia mengatakan sentimen eksternal terutama dari AS dapat memberatkan pergerakan IHSG untuk bergerak dalam area positif. IHSG diperkirakan berada di kisaran 6.224-6.287 poin.
Sementara itu, bursa regional antara lain Indeks Nikkei menguat 39,30 poin (0,16 persen) ke 23,903,90, Indeks Hang Seng menguat 26,00 poin (0,09 persen) ke 27.959,30, dan Indeks Straits Times melemah 5,46 poin (0,17 persen) ke posisi 3.241,71.