Rabu 22 Jan 2020 00:18 WIB

Ethis Crowd Fokus Danai Pembangunan Rumah Murah

75 persen dana investor Ethis Crowd digunakan untuk mendanai rumah subsidi.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto udara perumahan subsidi di Cicalengka Buana Raya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/9/2019).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Foto udara perumahan subsidi di Cicalengka Buana Raya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan teknologi peer to peer lending di sektor properti, Ethis Crowd fokus membiayai pembangunan rumah-rumah murah dan subsidi. CEO Ethis Crowd, Ronald Yusuf Wijaya menyampaikan total 75 persen dana investor digunakan untuk mendanai rumah subsidi.

"Kami fokus membiayai perumahan murah, yang nilainya di bawah Rp 700 juta," katanya dalam acara Gathering Investor Ethis di FX Sudirman, Jakarta, Selasa (21/1) malam.

Dari sekitar 6.000 unit yang telah didanai sejak 2015, ada sekitar empat proyek dengan nilai rumah sekitar Rp 500-700 juta. Ini untuk diversifikasi ketika proyek rumah subsidi atau FLPP habis.

Ronald menyampaikan fokus pada rumah murah merupakan salah satu bentuk komitmen sosial. Selama ini, 99 persen investor berasal dari luar negeri dengan proyek pembiayaan semuanya berada di Indonesia.

Setelah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Oktober 2018, kini Ethis bisa menggaet investor dalam negeri. Ronald menargetkan sekitar 20 persen investor akan berasal dari domestik pada tahun ini.

"Tahun ini target sekitar 60 proyek yang mayoritas rumah murah dan subsidi," kata dia.

Ronald berharap investor domestik dapat memanfaatkan kesempatan investasi di peer to peer lending. Karena Indonesia sebagai negara berkembang dapat menjanjikan imbal hasil investasi hingga 15-20 persen di sektor properti. Ini yang menjadi daya tarik Indonesia di masyarakat global.

Ethis menargetkan perolehan dana dari investor mencapai Rp 800 miliar pada tahun ini. Ronald juga menargetkan perolehan pendanaan dari superlender yakni institusi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement