Rabu 22 Jan 2020 04:22 WIB

Inalum-Vale Sepakati Harga Divestasi Saham

Divestasi 20 persen saham Vale merupakan kewajiban dari amandemen Kontrak Karya.

Direktur Utama holding BUMN pertambangan, Inlaum, Orias Petrus Moedak (berkacamata). foto ilustrasi
Foto: Intan Pratiwi/Republika
Direktur Utama holding BUMN pertambangan, Inlaum, Orias Petrus Moedak (berkacamata). foto ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Induk perusahaan BUMN tambang, PT Inalum atau Mind ID, dan PT Vale Indonesia telah menyepakati harga saham untuk 20 persen saham yang akan didivestasi.

"Mengenai Vale kita akan internal approval di Februari. Harganya sudah sepakat semua," kata Direktur Utama Inalum Orias Petrus Moedak di pabrik PT Inalum, Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Selasa (21/1).

Baca Juga

Namun angka kesepakatan secara detail belum disebutkan rinci oleh Orias. Kemudian penandatanganan kesepakatan akan dilakukan pada bulan Maret mendatang.

Untuk pembayaran sendiri, Orias mengatakan telah diberi waktu selama enam bulan setelah penandatanganan kesepakatan kedua belah pihak.

Divestasi 20 persen saham Vale Indonesia merupakan kewajiban dari amandemen Kontrak Karya (KK) pada tahun 2014 antara Vale Indonesia dan pemerintah yang harus dilaksanakan lima tahun setelah amandemen tersebut.

Kontrak karya Vale Indonesia akan berakhir pada akhir 2025 dan dapat diubah atau diperpanjang menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sesuai peraturan perundang-undangan.

Pemegang saham Vale Indonesia saat ini antara lain VCL sebesar 58,73 persen, SMM sebesar 20,09 persen, dan publik sebesar 20,49 persen.

Pemerintah telah menunjuk Inalum, sebagai induk perusahaan BUMN tambang yang saat ini telah memiliki identitas baru sebagai Mind ID untuk mengambil saham divestasi Vale Indonesia. Langkah ini sesuai dengan mandat Mind ID untuk mengelola cadangan mineral strategis Indonesia dan mendorong hilirisasi industri pertambangan nasional.

Melalui kepemilikan 20 persen saham di PT Vale Indonesia Tbk dan 65 persen saham di PT Aneka Tambang Tbk, Inalum memiliki akses terhadap salah satu cadangan dan sumber daya nikel terbesar dan terbaik dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement