REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah menyatakan kesiapan menjadi fasilitator pengelolaan keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah di tengah tren fenomena hijrah milenial beberapa tahun terakhir. Adapun salah satu langkahnya berkolaborasi dengan Komunitas Tajir (PT Jalan Setelah Hijrah).
SEVP Bisnis Ritel & Jaringan BNI Syariah Iwan Abdi mengatakan pada tahun ini BNI Syariah mengusung tema 'Embracing New Opportunities' dengan melihat peluang-peluang baru. Langkah ini sekaligus untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan pada masa mendatang.
"BNI Syariah siap menjaga, mengawal dan memfasilitasi teman komunitas Tajir dan seluruh masyarakat yang berniat berhijrah salah satunya dalam aspek pengelolaan keuangan syariah demi menjadi pribadi yang lebih baik dalam segala hal," ujarnya dalam keterangan tulis, Selasa (21/1).
BNI Syariah memberikan Kejutan Hasanah berupa gimmick bagi pembukaan rekening tabungan BNI iB Hasanah serta tabungan khusus yang dapat digunakan di tanah suci yaitu tabungan BNI iB Baitullah Hasanah dan Kartu Haji dan Umrah.
"Kami membaca fenomena hijrah terutama kalangan milenial sebagai sebuah tantangan sekaligus peluang untuk memperkuat ekonomi umat pada sektor syariah,” ucapnya.
Sementara Co-Founder Tajir & Ketua Komite Tetap Bidang Keuangan Kadin DKI Jakarta menambahkan Komunitas Tajir ingin memperkenalkan ekosistem muamalah sebagai sebuah solusi, yang berbasis pada semangat kolaboratif dan berbagi.
“Ekosistem Tajir mengacu pada penguatan ekonomi umat melalui perwujudan muamalah, yakni bisnis syariah. Tajir berupaya menjawab tantangan polemik sosial yang dihadapi para pejuang hijrah secara umum khususnya milenial sektor ekonomi,” ucapnya.
Tajir merupakan acara komunitas yang dihadirkan oleh PT Jalan Setelah Hijrah adalah gerakan muamalah kolaboratif yang mengajak pelaku usaha maupun profesional sukses muslim, untuk memberi pembekalan serta permodalan kepada kaum muslimin yang telah maupun dalam proses berhijrah.