Jumat 17 Jan 2020 09:48 WIB

Tesla akan Buka Pusat Desain dan Penelitian di China

Kota timur Shanghai diketahui menjadi pabrik pertama Tesla di luar Amerika.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
CEO Tesla, Elon Musk, di seremoni pengantaran mobil listrik pertama buatan pabrik Tesla di Shanghai, China, Model 3, Selasa (7/1).
Foto: Ding Ting/Xinhua via AP
CEO Tesla, Elon Musk, di seremoni pengantaran mobil listrik pertama buatan pabrik Tesla di Shanghai, China, Model 3, Selasa (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI – Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla, berencana membuka pusat desain dan penelitian di Cina. Kebijakan ini diambil untuk memudahkan produsen membuat kendaraan bergaya Cina, menurut perusahaan tersebut dalam pemberitahuan rekrutmen di akun resmi We Chat, Rabu (16/1).

Dilansir Reuters, Rabu, pemberitahun tersebut berupaya merekrut desainer dan staf lain untuk membantu memenuhi tujuan perusahaan. Tesla meminta dokumen lamaran kerja dikumpulkan pada 1 Februari, namun tidak menyebutkan lokasi pusat desain dan penelitian yang dimaksud.

"Untuk mencapai pergeseran 'Made in China' (Buatan Cina) menuju 'Designed in China' (Dirancang di Cina), CEO Tesla, Elon Musk, telah mengusulkan hal yang sangat keren. (Yaitu) mendirikan pusat desain dan penelitian di Cina," bunyi pemberitahuan tersebut. Tapi, pengumuman tidak menjelaskan kapan pusat tersebut akan mulai beroperasi.

Kota timur Shanghai diketahui menjadi pabrik pertama Tesla di luar Amerika. Perusahaan mulai mengirimkan kendaraan Model 3 buatan Cina pada bulan ini.

Pekan lalu, Musk meluncurkan program kendaraan sport listrik Model Y di pabrik senilai 2 miliar dolar AS. Pada saat bersamaan, nilai pasar saham Tesla mencapai 89 miliar dolar AS, melampaui nilai General Motor dan Ford untuk pertama kalinya.

Pergerakan saham didorong oleh laba kuartal ketiga Tesla yang mengejutkan, kemajuan di pabrik baru Cina dan pengiriman kuartal keempat yang lebih baik dari proyeksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement