Kamis 16 Jan 2020 23:38 WIB

Rupiah Menguat Didorong Kesepakatan Dagang AS-China

Dalam perdagangan hari ini (16/1), rupiah ditutup menguat di level Rp 13.645

Rep: Retno Wulandari/ Red: Christiyaningsih
Dalam perdagangan hari ini (16/1), rupiah ditutup menguat di level Rp 13.645. Ilustrasi.
Foto: Republika/Prayogi
Dalam perdagangan hari ini (16/1), rupiah ditutup menguat di level Rp 13.645. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam perdagangan hari ini (16/1), rupiah ditutup menguat di level Rp 13.645 dari penutupan sebelumnya di level Rp 13.702. Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan penguatan masih ini didorong oleh sentimen kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS) dan China.

"AS dan China menyelesaikan penandatanganan perjanjian perdagangan parsial di Gedung Putih semalam, membuat perang perdagangan antara kedua belah pihak mereda," kata Ibrahim di Jakarta, Kamis (16/1).

Baca Juga

Berdasarkan ketentuan kesepakatan pertama, AS mengurangi tarif 120 miliar dolar pada barang-barang Tiongkok menjadi 7,5 persen dari 15 persen. Sebagai gantinya, China setuju untuk meningkatkan pembelian di AS sebesar 200 miliar dolar selama dua tahun ke depan untuk barang-barang manufaktur, pertanian, energi, dan jasa.

Selain itu, penguatan rupiah juga turut diwarnai oleh sentimen dalam negeri. Strategi bauran kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh Bank Indonesia usai penandatanganan fase I antara AS dan China membawa berkah tersendiri bagi pasar dalam negeri.

Begitu pula dengan kebijakan pemerintah yang terus melakukan reformasi di segala bidang baik birokrasi maupun keuangan serta keamanan yang terjamin. Hal ini membawa berkah bagi pasar dalam negeri sehingga pasar kembali percaya dengan sendirinya dan modal asing kembali masuk cukup deras.

Ibrahim memprediksi rupiah akan melanjutkan penguataannya pada perdagangan besok Jumat (17/1). Menurut Ibrahim, rupiah akan kembali menguat karena dukungan data eksternal dan internal yang stabil dengan diperdagangkan di kisaran 13.615-13.690.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement