Kamis 16 Jan 2020 18:08 WIB

AP I Paparkan Potensi Bandara Kediri

Bandara Kediri berpotensi untuk penerbangan penumpang dan kargo.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Direktur Utama Surya Dhoho Investama Susanto Widyatmoko usai menghadiri rapat koordinasi Bandara Kediri di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kamis (16/1).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama Surya Dhoho Investama Susanto Widyatmoko usai menghadiri rapat koordinasi Bandara Kediri di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kamis (16/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) rencananya akan menjadi operator Bandara Kediri yang dibangun anak usaha PT Gudang Garam yakni PT Surya Shoho Investama. Direktur AP I Faik Fahmi mengatakan bandara tersebut cukup potensial jika nanti sudah selesai terbangun. 

"Saya kira Kediri sangat potensial dengan catatan aksesibilitasnya dibangun dengan baik sehingga akses ke Surabaya juga bisa mudah," kata Faik usai menghadiri rapat koordinasi Bandara Kediri di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemartiman dan Investasi, Kamis (16/1).

Bahkan, Faik menilai Bandara Kediri juga bisa menjadi alternatif untuk penerbangan ke Jawa Timur. Sebab, kata Faik, saat ini Bandara Juanda sudah mengalami kapasitas yang harus dikembangkan.

"Nah ini pengembangan (Bandara Juanda) bisa melalui pembangunan Bandara Kediri," tutur Faik.

Faik mengatakan bandara yang jaraknya 120 kilometer dari Surabaya tersebut berpotensi untuk penerbangan penumpang dan kargo. Dia yakin Bandara Kediri tidak akan bersaing ketat dengan Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang. 

"Ini (Bandara Kediri) beda karateristiknya. Ini kan landasan pacunua besar jadi pesawat berbadan besar bisa masuk. Kalau Malang kan pesawat kecil," tutur Faik. 

Sementara itu, Direktur Utama PT Surya Dhoho Investama Susanto Widyatmoko mengatakan saat ini penetapan lokasi (penlok) masih menunggu peraturan daerah rencana tata ruang wilayah. Jika hal tersebut selesai, Susanto menargetkan pembangunan Bandara Kediri dapat dilakukan pada April 2020. 

Sebelumnya, Susanto mengatakan akan membidik bandara tersebut dengan bertaraf internasional. "Bandaranya internasional, landasan pacunya 3.300 meter," kata Susanto. 

Susanto memastikan untuk membangun bandara bertaraf internasional, pihaknya menyiapkan tanah seluas 372 hektare. Saat ini, Susanto menegaskan sudah 98 persen luas tanah dibebaskan dan hanya tersisa lima hektare lagi. 

Menurutnya, Bandara Kediri akan dibangun di tiga kecamatan dan empat desa. "Ada di Tarokan, Grogol, dan Gulisari karena landasan pacu sepanjang 3.300 meter maka memotong tiga kecamatan," tutur Susanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement