Kamis 16 Jan 2020 15:54 WIB

Jatibarang Field Tingkatkan Produksi Minyak dan Gas

Pertamina EP Asset 3 optimistis bisa meningkatkan produksi lewat pemboran sumur.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Gita Amanda
Pertamina EP Asset 3 optimistis bisa meningkatkan produksi lewat pemboran sumur.
Foto: borneomagazine.com
Pertamina EP Asset 3 optimistis bisa meningkatkan produksi lewat pemboran sumur.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Memasuki 2020, Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field optimistis bisa meningkatkan produksi minyak dan gas melalui pemboran sumur, kegiatan optimasi dan workover. Salah satunya sumur CMT-19 eks pemboran CMR-NP1 yang berlokasi di struktur Cemara, Kabupaten Indramayu, yang dibor per 29 November 2019.

Sumur itu dibor oleh Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) menggunakan rig N 110-M2. Di kedalaman akhir 2.818 meter bawah permukaan tanah berhasil dicapai melalui dua tahapan, dry hole basis selama 40 hari dilanjut completion basis selama 18 hari, sehingga total 58 hari operasional.

Pertama kali diproduksikan pada 7 Januari 2020, hingga per 15 Januari 2020, CMT-19 berhasil memberikan sumbangsih penambahan produksi bagi Jatibarang Field dan Asset 3 dengan hasil minyak sebesar net 736 Barrel Oil Per Day (BOPD) dan gas sebesar 3.7 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).

Tak hanya itu, sumur lain pun turut memberikan kontribusi kenaikan produksi hidrokarbon. Sumur AMJ-01 mengalami kenaikan produksi minyak mencapai net 324 BOPD melalui program optimasi yang dilakukan di awal tahun.

Sedangkan melalui program reparasi di sumur ABG-07, menghasilkan net 141 BOPD. Penambahan minyak dan gas juga diperoleh melalui program workover di sumur KRE-01 dengan hasil minyak net 74 BOPD dan gas sebesar 1.2 MMSCFD.

Jatibarang Field Manager, Hari Widodo, mengatakan, sumber daya alam minyak dan gas bumi merupakan energi yang tidak terbarukan. Jika diproduksi terus-menerus, maka kandungan hidrokarbon di subsurface juga akan mangalami laju penurunan produksi alamiah.

Pertamina EP, kata Hari, memperoleh mandat dari pemerintah untuk meningkatkan cadangan minyak dan gas nasional. Pertamina EP pun harus mampu menjawab tantangan dalam mengelola lapangan migas yang mayoritas sudah berproduksi sejak lama dan termasuk kategori mature fields dengan angka laju penurunan alamiahnya (natural decline) yang tinggi.

Hari menyebutkan, banyak upaya yang perlu dilakukan dalam memenuhi mandat pemerintah itu. Di antaranya dengan melakukan pemboran baru, optimasi produksi hingga ke program kerja ulang (workover), dengan tetap memprioritaskan aspek kesehatan dan keselamatan kerja.

‘’Alhamdulillah, mengacu data yang diperoleh per 15 Januari 2020, produksi minyak Pertamina EP Jatibarang Field saat ini mencapai 7555 BOPD, sedangkan produksi gas sebesar 44.17 MMSCFD,’’ terang Hari, dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (15/1).

Hari pun menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas dukungan pekerja, mitra kerja, aparat pemerintah dan masyarakat. Dengan dukungan itu, Pertamina EP Jatibarang Field dapat beroperasi dengan lancar dan aman hingga berhasil mengakumulasikan 6.543.205 jam kerja selamat selama tahun 2019. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement