Ahad 12 Jan 2020 15:16 WIB

Di Bali, Nilai Investasi Akseleran Tumbuh 522 Persen

Tahun ini diharapkan nilai investasi di Bali terus tumbuh dua hingga tiga kali lipat.

Rep: Silawati (swa.co.id)/ Red: Silawati (swa.co.id)
Tim Akseleran
Tim Akseleran

Di Provinsi Bali, fintech peer to peer (P2P) lending Akseleran, sepanjang tahun 2019 sukses meraup total nilai investasi sebesar Rp 3,8 miliar,  atau tumbuh hingga 522 persen dibandingkan periode tahun 2018.

Raihan nilai investasi  tercatat berasal dari sekitar 250 pemberi dana pinjaman (lender) sektor ritl atau perorangan dan sekaligus sebagai provinsi tertinggi Akseleran yang ke-13 secara nasional di bawah  DKI Jakarta yang mencapai lebih dari Rp370 miliar, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Yogyakarta, Riau, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur.  

Mikhail Tambunan, Chief Financial Officer & Co-Founder Akseleran, mengatakan jika bicara data statistik sepanjang tahun lalu, maka Bali termasuk salah satu provinsi dengan tingkat pertumbuhan yang siginifikan dibandingkan provinsi lainnya. Hal ini sejalan dengan jumlah lender retail atau perorangan dari Bali yang terus bertambah, yakni tumbuh sekitar 150 persen.

“Ini merupakan pencapaian positif bagi Akseleran di Bali yang di akhir tahun berhasil memperoleh izin usaha final dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tingkat pertumbuhan di Bali tentu menunjukkan semakin tingginya kepercayaan masyarakat Bali kepada Akseleran sebagai layanan P2P Lending yang mampu menjadi alternatif investasi yang aman, mudah, dan menguntungkan dalam mengembangkan dana mereka di luar produk-produk keuangan konvensional lainnya yang sudah ada selama ini,” ujar Mikhail di Denpasar,  Jumat (10/1/2020).

Untuk tahun 2020, dengan tetap fokus menjaga kualitas aset dan tingkat NPL rendah di bawah satu persen, diharapkan nilai investasi di Bali dapat terus tumbuh sebanyak dua hingga tiga kali lipat. Masyarakat yang ingin mengembangkan dananya di Akseleran menurut Mikhail  tidak perlu ragu lagi karena hampir seluruh kampanye pinjaman di Akseleran sudah terfasilitasi dengan proteksi asuransi kredit yang saat ini menjamin pengembalian pokok pinjaman hingga 85 persen jika terjadi keterlambatan pembayaran oleh peminjam (borrower) lebih dari 90 hari.

“Yang menggembirakan adalah kontribusi tertinggi sepanjang 2019 untuk nilai investasi di Bali berasal dari Kabupaten Klungkung sebesar 40 persen. Menyusul berikutnya adalah Kota Denpasar sebesar 29 persen, Kabupaten Badung sebesar 17 persen, dan selebihnya terbagi cukup merata. Sedangkan secara kumulatif, kami berhasil meraih total nilai investasi dari Bali lebih dari Rp 5 miliar,” tambahnya.

Tahun 2019, Akseleran berhasil mendapatkan lebih dari 50 ribu lender baru di seluruh Indonesia yang telah memperoleh imbal hasil hingga 21persen per tahun dari setiap dana yang mereka investasikan melalui platform Akseleran dimulai dari Rp100 ribu sekaligus untuk mendukung pertumbuhan UKM.

"Tidak hanya dari sektor retail, saat ini kami pun sudah memiliki total 10 lender yang berasal dari institusi atau perusahaan, seperti Bank Mandiri, Bank J Trust Indonesia, Credit Saison, Radana Finance, Mandiri Tunas Finance, dan Ciptadana Multifinance melalui kerja sama loan channeling,” tambah Mikhail.    

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement