Ahad 12 Jan 2020 06:28 WIB

Mentan Minta Perwakilan di Luar Negeri Bantu Pasarkan Produk

Para Kepala Perwakilan RI diminta berkomitmen mendukung peningkatan ekspor petanian.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor Kentang Granola 20 ton ke Singapura, manggis 2,5 ton ke Thailand dan Bunga Melati 2,5 ton ke Cina di PT Alamanda Sejati Utama, Jalan Raya Pangalengan, Kabupaten Bandung, Sabtu (11/1). Diharapkan, ekspor yang dilakukan bisa merambah pada produk pertanian jenis sayuran.
Foto: M Fauzi Ridwan/REPUBLIKA
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor Kentang Granola 20 ton ke Singapura, manggis 2,5 ton ke Thailand dan Bunga Melati 2,5 ton ke Cina di PT Alamanda Sejati Utama, Jalan Raya Pangalengan, Kabupaten Bandung, Sabtu (11/1). Diharapkan, ekspor yang dilakukan bisa merambah pada produk pertanian jenis sayuran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta para perwakilan pemerintah di luar negeri untuk ikut membantu memasarkan produk pertanian dari Indonesia. Para Kepala Perwakilan RI diminta untuk berkomitmen mendukung peningkatan ekspor petanian.

Baca Juga

"Kementan punya Program Gratieks. Gerakan Tiga Kali Ekspor. Kita mau ekspor kita meningkat tiga kali lipat dan ini butuh akses pasar. Saya minta dukungannya untuk membuka akses pasarnya," kata Syahrul dalam keterangannya, akhir pekan ini.

Syahrul mengungkapkan, Kementerian Pertanian siap memfasilitasi kebutuhan bahan pangan, maupun bahan baku industri pangan seluruh negara di dunia. Sebagai contoh, sektor perkebunan Indonesia berkontribusi hingga 14,61 milliar dolar AS.

"Saya ingin ekspor kita bisa menembus Rp 2.000 trilliun. Dan, itu bisa bila kita semua bersama dan bersinergi," tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo saat membuka rapat kerja bersama Kepala Perwakilan RI dengan Kementerian Luar Negeri, meminta agar 70-80 persen tugas para duta besar berfokus pada diplomasi ekonomi.

Menurut Jokowi, Duta besar harus paham terkait perubahan minyak kelapa kopra menjadi avtur. Dia pun meminta para mereka bisa mencari investor.

"Juga yang berkaitan B20, B30, B50 sampai nanti B100 dari CPO, dari kelapa sawit, meskipun para ahli kita ini yang menemukan mereka, tapi siapa yang berproduksi? cari investasi di bidang ini jadi ekspor kita tidak bahan atau raw material lagi," paparnya.

Jokowi pun berharap para duta besar bisa menjadi duta investasi untuk ikut membantu melakukan ekspor secara besar-besaran. Minimal, produk setengah jadi yang diproduksi langsung dari Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement