Jumat 10 Jan 2020 17:36 WIB

Jokowi Ingin Setop Ekspor Sumber Daya Alam Mentah

Jokowi ingin SDA diolah di dalam negeri, seperti nikel menjadi baterai.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Friska Yolanda
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keseriusannya untuk menghentikan ekspor komoditas sumber daya alam secara mentah, seperti bauksit, timah, batu bara, dan juga kopra. Pemerintah pun telah mulai menghentikan ekspor komoditas mentah nikel per Januari ini.

"Kita ini sudah ekspor nikel ore sudah berapa juta ton selalu bahan mentah. Sejak Januari kemarin setop," ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam peresmian pembukaan Rakernas I dan HUT ke-47 PDIP di JI-Expo Kemayoran, Jumat (10/1). 

Jokowi menyampaikan strategi besar pemerintah yang ingin menjadikan nikel sebagai bahan baku utama baterai lithium yang dapat digunakan untuk kendaraan mobil listrik. Indonesia, kata dia, merupakan produsen terbesar nikel.

Para ahli pun masih terus melakukan riset dalam beberapa tahun ke depan hingga harga baterai lithium dapat diterima oleh pasar.

"Dalam memulai ini memang berat tapi, kalau negara tidak memiliki strategi ekonomi besar dalam rangka merancang pembangunan jangka panjang kita akan jadi eksportir bahan mentah. Nggak akan jadi nikel untuk baterai," jelasnya.

Selain lithium, Jokowi juga akan menghentikan ekspor komoditas bauksit, timah, batubara, hingga kopra.

"Satu persatu akan kita setop mungkin tahun depan bauksit, tahun depannya timah, tahun depannya batu bara, kopra setop," ujar dia.

Menurut Jokowi, komoditas kopra ini dapat diubah dan dijadikan sebagai avtur. "Ini sudah hampir ketemu. Kalau ini ketemu semua pesawat bisa kita ganti dengan kelapa yang dihasilkan rakyat," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement