REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Di tengah rintik hujan, Lapangan Renon - Denpasar dipenuhi kerumunan warga menanti kehadiran Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Pada pelaksanaan car free day (CFD) ini, Kementerian Pertanian menyelenggarakan Tani's Day.
Mengenakan kaus putih, Syahrul meresmikan pembukaan gerak jalan sehat yang dilanjut dengan senam. Kendati sempat hujan deras mengguyur, para peserta tidak bergeming dari posisinya.
“Pertanian ditandai dengan air, pertanian dekat dengan hujan, dekat dengan matahari. Itu tandanya Bali istimewa. Hujan ini artinya berkah,”ujar Syahrul diikuti tepuk tangan peserta, Ahad (5/1).
Syahrul meyakini Bali bisa menjadi lokomotif pertanian Indonesia. Dirinya sangat mendorong pertanian yang mandiri, maju dan modern. “Dengan intervensi, kemauan dan teknologi 4.0, Insya Allah Bali jadi lokomotif menarik perjalanan ekspor besok. Salah satu hal yang kami sampaikan bahwa pertanian harus mandiri, maju dan modern” ucapnya bangga.
Dirinya turut mengingatkan pentingnya pola makan sehat guna hidup yang sehat. Kearifan lokal pangan sehat harus terus dibudidayakan.
"Hari ini kita berkomitmen untuk mengkonsumsi makanan sehat agar pikiran, tubuh sehat dan Indonesia sehat. Ingat, kita juga harus makan yang sesuai dengan budaya kita. Yang suka makan sagu makan sagu lebih banyak, yang suka makan jagung makanlah jagung lebih banyak," lanjut Syahrul.
Saat berkeliling, Syahrul menyempatkan diri mencicipi buah durian lokal asli Tabanan yang disuguhkan. Dirinya sangat memuji cita rasa durian lokal, seperti pengunjung lainnya.
Salah satu pengunjung, Ida asal Denpasar, turut tampak antri di stan Ditjen Hortikultura. Sembari menjinjing goodie bag berisi aneka buah, dia mengaku durian yang baru dicicipinya sangat lezat.
“Duriannya enak. Acaranya juga meriah. Baru sekali ini di sini diadakan acara seperti ini. Semoga berikutnya dapat diadakan kembali,” ujarnya sumringah. Pengunjung lainnya, Wawan turut mengapresi acara yang digadang Kementerian Pertanian.
“Seperti kata Pak Menteri, saya berharap Bali menjadi pintu gerbang ekspor pertanian. Dengan demikian kita perlu meningkatkan kualitas,” ujarnya antusias.