REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meninjau lokasi posko pengungsian korban banjir di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. Kedatangan Erick di lokasi pengungsian cukup dinantikan oleh masyarakat yang mengungsi.
Erick menyebut ketersediaan makanan dan penyediaan air bersih menjadi dua hal yang penting bagi korban pengungsi banjir. "Yang penting ketersediaan air bersih gimana caranya kita cari solusi," ujar Ercik saat meninjau posko banjir, Ahad (5/1).
Menurutnya saat situasi hal yang menjadi penting juga obat-obatan menjadi salah satu yang perlu diperhatikan.
"Saya rasa kita sudah mulai persiapkan kebutuhan yang diperlukan masyarakat yaitu tetap dapur umum, mungkin bertahap, juga suplai air bersih dan juga obat-obatan setelah banjir ini akan ada timbul penyakit," ucapnya.
Pada sisi lain, Erick menyebut seluruh perusahaan BUMN tetap beroperasional dan tidak ada yang terdampak banjir. Hanya saja, beberapa karyawan BUMN yang tekena dampak dari banjir.
"Pasti kalau perusahan tidak tapi banyak pegawai BUMN terkena. Pegawai BUMN bagian masyarakat itu kita liat kepada karyawan. Perusahaan BUMN tetap berjalan," kata Erick.
Soal kerugian, Erick tak mau menyebutkan. Terpenting, kata dia, melakukan aksi turun ke jalan untuk memastikan seluruh masyarakat dan karyawan terdampak bisa terbantu dengan optimal.
Sebab bagi Erick kerugian bisa dicari dengan keuntungan. Namun bagi dirinya, keselamatan dan nyawa menjadi nomor satu.
"Iya pasti ada kerugian tapi bagaimana bergerak ke lebih cepat turun ke jalan. Uang bisa datang lagi kalau nyawa bukan sesuatu yang bisa dihitung hitungan," ucapnya.
Kemudian, Erick melanjutkan meninjau posko pengungsian korban banjir di kawasan Tangerang, Banten.