REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN membentuk tim lintas BUMN untuk bergerak cepat membantu korban banjir di beberapa titik wilayah Jabodetabek. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan tim lintas BUMN ini berada di bawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kami berkoordinasi dengan BNPB agar bisa membantu masyarakat dalam memulihkan kondisi lingkungan masing-masing," ujar Erick di Jakarta, Kamis (2/1).
Erick mengatakan hal ini sesuai dengan arahan presiden agar BUMN berkoordinasi aktif dalam penanganan bencana banjir. Erick menyampaikan beberapa BUMN juga menyerahkan bantuan mulai dari logistik hingga alat-alat kesehatan.
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan, Kementerian BUMN sudah membentuk tim untuk membantu penanganan banjir di wilayah Jabodetabek. Arya mengatakan, tim penanganan banjir itu terdiri atas empat sampai tujuh perusahaan BUMN yang ikut membantu.
"Di bawah koordinasi BNPB, tim penanganan banjir BUMN akan memberikan bantuan logistik di setiap wilayah seperti makanan, obat-obatan, pakaian dan lainnya," kata Arya.
Arya mengatakan setiap BUMN mendapat tugas membantu masyarakat terdampak banjir di sejumlah wilayah. Arya merinci untuk wilayah Jakarta Utara terdapat Pertamina, Pelindo II, Pelni, PGN, BKI Pegadaian; Jakarta Timur terdapat Wijaya Karya, BNI, Mandiri, JIEP, Nindya Karya, Indofarma, Antam, PT PP PT Waskita Karya, PT Indra Karya, PNRI, PPD; Jakarta Selatan ada Adhi Karya, Jasindo, Mandiri, Surveyor Indonesia, PT PN III, BRI, Sucofindo, Danareksa; Jakarta Pusat terdapat PT KAI , Mandiri, PT PAL, PT PPI, Telkom; Jakarta Barat ada PIHC, Semen Indonesia, Mandiri, PLN; Bekasi terdapat Jasa Marga; BRI, BTN, Mandiri, AP I, RNI, Indofarma, PTJT II, Jasa Raharja, KAI, Amarta Karya, Hutama Karya, PT PP, PT PPA, Perumnas, PLN, Telkom; Bogor ada Askrindo; Perhutani, Mandiri; Tangerang ada RNI, AirNav AP II, Sarinah, Inka; Tangerang Selatan terdapat Hutama Karya, Mandiri, PLN, Taspen; serta Peruri dan Mandiri di Karawang.
Arya mengatakan dukungan yang diberikan termasuk Call Centre BNPB (50 petugas) dan jaringan telekomunikasi selain juga kendaraan, perahu karet, damkar, obat-obatan, pelayanan kesehatan dan kebutuhan lainnya. "Mulai hari ini kami sudah menempatkan titik-titik posko yang sudah ditetapkan BNPB," ungkap Arya.