Jumat 27 Dec 2019 07:00 WIB

Edhy akan Tinjau Ulang Aturan Sektor Kelautan dan Perikanan

Presiden minta yang berkaitan dengan investasi perlu dipermudah.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Dwi Murdaningsih
 Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat ini sedang mengkaji ulang berbagai aturan yang dipandang kurang menguntungkan bagi stakeholder. Foto:enteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (kanan) menunjukkan benih ikan Nila saat mengunjungi Loka Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar (PBIAT) Ngrajek, Mungkid, Magelang.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat ini sedang mengkaji ulang berbagai aturan yang dipandang kurang menguntungkan bagi stakeholder. Foto:enteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (kanan) menunjukkan benih ikan Nila saat mengunjungi Loka Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar (PBIAT) Ngrajek, Mungkid, Magelang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat ini sedang mengkaji ulang berbagai aturan yang dipandang kurang menguntungkan bagi stakeholder. Hal ini Edhy sampaikan saat meninjau langsung upaya pembesaran benih lobster yang dilakukan masyarakat Telong Elong dan Teluk Ekas, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (26/12).

"Ini sejalan dengan keinginan presiden agar aturan-aturan yang berkaitan dengan investasi perlu dipermudah. Tentunya ini harus dipertimbangkan dengan kajian dan masukkan dari seluruh stakeholder terkait," ujar Edhy dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Kamis (26/12).

Baca Juga

Edhy mengaku telah dan akan berkeliling ke sentra-sentra produksi akuakultur dengan tujuan untuk mendengar masukan, keluhan, dan saran dari stakeholder sebagai bahan referensi KKP dalam menyusun arah kebijakan sektor akuakultur nasional.

"KKP akan membangun sentra akuakultur berbasis kawasan dan komoditas unggulan, terutama untuk orientasi ekspor seperti udang, rumput laut, patin, dan komoditas akuakultur lainnya yakni melalui pengembangan integrated aquaculture business," ucap Edhy.

Edhy menjelaskan integrated aquaculture business menjadi strategi efektif yang akan didorong dalam upaya menjamin siklus bisnis perikanan budidaya yang efisien, bernilai tambah, dan memberikan multiflier effect bagi pergerakan ekonomi lokal di daerah-daerah yang berbasis sumber daya perikanan budidaya, misalnya pengembangan patin di Sumatera Selatan. Strategi ini, kata dia, harus berbasis kawasan dan komoditas unggulan di berbagai daerah potensial dengan pengelolaan sistem produksi yang integratif.

"Saya melihat ada harapan dan optimisme dari seluruh stakeholder di sini. Ini menjadi semangat kami untuk memberikan yang terbaik bagi kemaslahatan para pelaku perikanan, khususnya para pembudidaya ikan," kata Edhy.

Edhy juga mengajak para pemimpinan daerah dan stakeholder untuk bekerja sama dalam menciptakan inovasi dan terobosan nyata sesuai keahlian di bidangnya sehingga mampu memberdayakan semua lapisan masyarakat di sekitar serta memberikan stimulus bagi industri akuakultur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement