Selasa 24 Dec 2019 18:02 WIB

David Calhoun, Bos Baru Boeing yang Keras Kepala

David Calhoun akan resmi dilantik sebagai bos Boeing pada pertengahan Januari.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
David Calhoun
Foto: Reuters
David Calhoun

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Boeing Co yang kini sedang terpukul dengan banyak permasalahan menggantungkan masa depannya di tangan David Calhoun. Ia merupakan veteran industri yang telah memimpin beberapa perusahaan di tengah masa krisis.

Calhoun mengawali karir di perusahaan General Electric (GE) Co dan sudah menghabiskan satu dekade sebagai dewan perusahaan di Boeing. Ia diangkat menjadi Chairman pada dua bulan lalu, ketika Boeing dilanda krisis pasca dua kecelakaan fatal yang menyebabkan salah satu seri terlarisnya, 737 MAX, harus di-grounded.

Baca Juga

Calhoun kini ditunjuk sebagai CEO. Ia menggantikan pimpinan terdahulu, Dennis Muillenburg yang dianggap gagal menyelesaikan sejumlah permasalahan Boeing. Calhoun akan resmi dilantik pada pertengahan Januari.

Dilansir Reuters, Selasa (24/12), ini bukan pertama kalinya Calhoun harus menangani perusahaan yang sedang bergejolak. Ia sempat menjadi ketua direksi di Caterpillar Inc tak lama setelah agen federal menggerebek markasnya pada Maret 2017.

Calhoun juga sempat memimpin divisi General Electric yang menangani mesin pesawat setelah serangan 11 September. Ia pun memimpin upaya perusahaan riset media Nielsen untuk Go Public. Tidak kalah penting, Calhoun telah menjadi eksekutif dalam waktu lama di perusahaan Blackstone.

Mantan CEO GE Jeff Imelt menilai, Calhoun akan mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Boeing. "Setelah melihatnya menjalankan bisnis penerbangan GE setelah 9/11 (peristiwa 11 September), saya tahu dia dapat mengeksekusi di bawah tekanan," ujarnya kepada Reuters melalui email.

Dalam bukunya berjudul How Companies Win, Calhoun menyebutkan, salah satu sikap yang harus dilakukan seorang pemimpin adalah being candid (tulus/terus terang). Pendekatan ini yang banyak disebutkan para kritikus tidak dilakukan di Boeing selama ini.

Meski baru sebentar menjabat sebagia Chairman di Boeing, Calhoun telah menunjukkan kemampuannya di balik layar. Misalnya dalam keputusan pemecatan pejabat eksekutif Boeing, Kevin McAllister, pada Oktober. Keputusan diambil secara diam-diam dan cepat.

Keputusan akhir dilakukan pada jamuan makan malam informal di Texas yang dipimpin Calhoun pada akhir Oktober. Di tengah acara, Calhoun bersama Muilenburg membaca McAllister ke suatu tempat dan memecatnya. Pernyataan ini disampaikan dua orang yang mengikuti jamuan.

Pekerjaan rumah Calhoun masih banyak. Kini, ia harus memperbaiki hubungan yang berantakan antara Boeing dengan regulator. Di sisi lain, ia masih perlu mengelola tekanan uang tunai dari krisis dan membawa jet 777X ke pasar di tengah pengawasan ketat.

Pengamat industri di Eropa Redburn, Timm Schulze-Melander, mengatakan bahwa pengalaman Calhon yang lama di dewan Boeing akan menguntungkannya. "Khususnya dalam mengambil kendali dalam waktu singkat tanpa perlu pembiasaan yang lebih lama," ucapnya.

Profesional investasi berbasis di Toronot, Paul Njoroge, juga menilai Calhoun masih harus menghadapi skeptis dari masyarakat bahwa Boeing dapat berubah. "Boeing perlu mengubah tata kelola perusahaan. Dewan harus dipecat. Saya rasa, ia (Calhoun) akan sulit mengubah budaya Boeing," ucap Njoroge yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan Ethiopia Airlines pada 10 Maret.

Sementara itu, seorang eksekutif yang bekerja untuk Calhoun di Nielsen menyebut Calhoun sebagai sosok keras kepala. Ia kurang menerima perbedaan pendapat, tapi dapat memberikan inspirasi bagi banyak orang.

Orang tersebut menjelaskan, Calhoun merupakan sosok yang dibutuhkan di Boeing. "Saya tidak berpikir, ia akan menjadi manajer yang baik dalam jangka waktu lama. Sebagai manajer krisis, ia mungkin bisa menyelesaikannya," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement