Senin 23 Dec 2019 23:42 WIB

Bukit Asam Targetkan Produksi Batu Bara 30 Juta Ton

Sekitar 60 persen produksi batu bara Bukit Asam diserap oleh PLN.

Alat-alat berat dioperasikan di pertambangan Bukit Asam yang merupakan salah satu area tambang terbuka (open-pit mining) batu bara terbesar PT Bukit Asam Tbk di Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim, Sumatra Selatan, Sabtu (5/11).
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Alat-alat berat dioperasikan di pertambangan Bukit Asam yang merupakan salah satu area tambang terbuka (open-pit mining) batu bara terbesar PT Bukit Asam Tbk di Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim, Sumatra Selatan, Sabtu (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi batu bara pada tahun 2020 mencapai 30 juta ton. Tahun 2019, produksi batu bara sebanyak 28,5 juta ton.

Direktur Pemasaran Bukit Asam Adib Ubaidillah menyebutkan dari total 30 juta ton, 90 persen produksi batu bara tahun depan sudah terjual. Sebesar 60 persen dari penjualan batu bara tersebut diserap oleh PT PLN sebagai energi primer nasional.

"Kami menjual sebanyak 30 juta ton, 90 persennya sudah terjual. Proyeksinya masih tetap. Untuk domestik kita akan support untuk kebutuhan primer nasional kita dari PLN," kata Adib pada acara media gathering Bukit Asam.

Selain untuk kebutuhan energi nasional, produksi batu bara Bukit Asam diekspor ke sejumlah negara, yakni India, Taiwan, Pakistan dan Thailand. Adib menambahkan bahwa untuk pasar ekspor, ada perubahan segmentasi di mana mulai tahun 2020, PTBA melakukan penjualan langsung ke pembeli, dari yang saat ini penjualan lebih banyak dilakukan melalui trader.

Penjualan langsung ke pembeli ini dilakukan menggunakan kapal nasional. Hal itu sejalan dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2018 tentang Ketentuan Penggunaan Angkutan Laut dan Asuransi Nasional untuk ekspor dan impor barang tertentu.

Menurut Adib, penjualan langsung ke pembeli selain karena faktor harga yang lebih menguntungkan, juga dapat memanfaatkan armada kapal nasional. PTBA sebagai produsen juga dapat menyesuaikan kebutuhan batubara sesuai kualitas yang diinginkan pembeli.

"Tahun 2020 kami akan coba menggunakan kapal berbendera Indonesia bulan Juli. Tujuannya ke beberapa negara seperti Filipina, Thailand. Kita akan coba nanti masuk juga ke India dan Pakistan," kata Adib.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement