REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya Tbk mengaku masih menunggu kajian dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk bisa segera membangun jembatan tol Penajam Paser Utara-Balikpapan. Jalan tol ini nantinya akan menjadi akses terdekat menuju ibu kota baru.
"Harapan kami bisa segera dimulai, tapi saat ini memang sedang dikaji oleh Kementerian PUPR. Kami tunggu hasil kajiannya," kata Direktur Operasi II Waskita Karya Bambang Rianto di Jakarta, Jumat (20/12).
Bambang mengatakan perseroan telah menerima izin prakarsa tol dan proses saat ini masih dalam proses penyusunan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT). Jika rampung, PPJT bisa ditandatangani sehingga konstruksi bisa dimulai segera.
Tol Jembatan Penajam Paser Utara-Balikpapan merupakan jembatan tol pertama di Kalimantan yang dirancang sepanjang 7,35 kilometer.
Kebutuhan investasi proyek itu diperkirakan mencapai Rp 15,35 triliun. Ada pun PT Tol Teluk Balikpapan, anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR), menjadi badan usaha pemprakarsa tol tersebut.
Bambang menuturkan selain mengincar proyek infrastruktur seperti tol di ibu kota baru, BUMN itu juga mengaku ingin bisa ambil bagian dalam pembangunan lainnya. Pasalnya, kawasan ibu kota baru disebut-sebut membutuhkan 400 ribu km jalan dan rumah untuk sekitar 300 ribu Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Tidak hanya Waskita, semua BUMN karya juga sudah buat tim untuk persiapan agar bisa ikut ambil peran lebih besar di ibu kota baru nanti," tutur Bambang.