Jumat 20 Dec 2019 10:54 WIB

Dunia Usaha dan Perbankan Optimistis Ekonomi Membaik

Bank Indonesia menahan suku bunga di level lima persen pada akhir tahun ini.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Bank Indonesia
Foto: Tahta/Republika
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan sebesar lima persen pada akhir tahun ini. Hal ini sejalan dengan tingkat suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing tetap sebesar 4,25 persen dan 5,75 persen. 

Ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Ryan Kiryanto mengatakan keputusan Bank Indonesia merupakan langkah tepat dari sisi momentum untuk memberikan signal positif ke perbankan, sektor riil dan pasar uang. Sekaligus mempertimbangkan faktor eksternal dan internal serta kebutuhan untuk mengakomodasi momentum pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga

“Pelaku perbankan dan dunia usaha terstimulasi untuk ekspansi dengan lebih optimistis karena outlook perekonomian Indonesia 2020 membaik dari 5 persen pada tahun ini  menjadi 5,1-5,3 persen pada tahun depan,” ujarnya, Jumat (20/12).

Menurutnya pasar uang dan bursa saham pun terdampak positif, nilai tukar Rupiah menguat dan stabil serta Indeks Harga Saham Gabugan (IHSG) pun menghijau karena prospek usaha emiten akan membaik atau rebound. Ke depan, Bank Indonesia harus menelurkan kebijakan moneter dan makroprudensial serta diperkuat dengan bauran kebijakan dari keduanya.

“Hal ini untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi dengan semboyan growth over stability pada 2019 dan berlanjut 2020 dan seterusnya,” ucapnya.

Diharapkan juga menurut Ryan Bank Indonesia menunggu kebijakan fiskal yang countercyclical, sehingga kebijakan Bank Indonesia bisa lebih efektif mencapai tujuannya. “Kebijakan Bank Indonesia akan lebih cespleng jika UU Omnibus Law tentang Cipta Lapangan Kerja dan tentang Perpajakan segera ditetapkan dan diimplementasikan,” ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement