REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan uang tunai sebesar Rp 16,9 triliun per minggu guna memenuhi kebutuhan selama periode liburan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Adapun pemenuhan uang tunai tersebut diperoleh dari internal atau setoran cabang sebesar Rp 10,3 triliun dan eksternal dari Bank Indonesia dan transaksi antar bank sebesar Rp 6,6 triliun.
Wakil Pemimpin Divisi Operasional BNI Feri Fariansis mengatakan kebutuhan uang tunai pada periode liburan diperkirakan meningkat sekitar lima persen dari kondisi normal dan realisasi dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 16,1 triliun. Adapun rinciannya kebutuhan mesin ATM diperkirakan Rp 11,5 triliun atau meningkat 13 persen dari realisasi 2018 sebesar Rp 10,2 triliun.
"Tahun lalu kami targetkan meningkat delapan persen tapi realisasinya lima persen dengan kebutuhan uang tunai Rp 16,1 triliun per pekan. Tahun ini kami targetkan lima persen karena tidak ada kebijakan signifikan pada tahun ini, sehingga kegiatan akhir tahun ini pertumbuhan normal," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Pusat BNI 46, Jakarta, Kamis (19/12).
Feri menjelaskan jika berdasarkan area, kebutuhan kas Jabodetabek akan mencapai 21 persen atau sekitar Rp 3,6 triliun dari total kebutuhan uang tunai sebesar Rp 16,9 triliun.
"Kebutuhan kas di Jabodetabek terdiri dari kebutuhan ATM sekitar Rp 2,7 triliun dan kebutuhan outlet sebesar Rp 0,9 triliun. Sisanya sekitar 79 persen atau Rp 13,3 triliun berada diluar Jabodetabek," jelasnya.
Sementara Wakil Pemimpin Divisi Pengelolaan Jaringan BNI Giri Dwi Susanto memperkirakan puncak transaksi akan terjadi pada pekan keempat Desember 2019 dimulai 26 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 dengan nilai transaksi mencapai Rp 17,6 triliun.
"Perkiraan kebutuhan kas pada pekan ke-4 Desember 2019 hingga akhir tahun tersebut, meningkat sekitar lima persen dari realisasi tahun sebelumnya," ucapnya.