REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) menargetkan peningkatan produksi hingga satu juta barel minyak per hari pada tahun 2031. Hingga kuartal III-2019 rata-rata produksi minyak nasional sekitar 750.000 barel per hari, sedangkan lifting minyak 745.000 barel per hari dan lifting gas 1,05 juta boepd.
"Jadi effort kita harus dobel, menggenjot produksi sekaligus menekan penurunan produksi alamiah sumur-sumur minyak," kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher pada Media Gathering PT Pertamina EP di Yogyakata, Rabu (18/12) malam.
Untuk mewujudkan target peningkatan produksi minyak tersebut Wisnu menjabarkan empat strategi yang dijalankan oleh SKK Migas. Pertama, menahan penurunan produksi alami serta mendorong peningkatan produksi. Caranya, antara lain dengan memaksimalkan kegiatan kerja ulang (work over) dan perawatan sumur, reaktivasi sumur tidak berproduksi,dan inovasi teknologi, serta menjaga keandalan fasilitas produksi.
Strategi kedua adalah mempercepat potensi sumber daya menjadi produksi minyak yang siap jual (lifting). Hal ini dilakukan dengan mengakselerasi monetisasi penemuan yang belum dikembangkan (undeveloped discovery) melalui POD baru atau POP (27 proyek migas), optimalisasi POD yang tertunda, World Class Project Management, dan juga mengelompokan sumber daya gas, peluang proyek, dan pasar gas.
Ketiga, mendorong penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR) di lapangan tua (mature). "SKK Migas akan mempercepat proyek-proyek EOR di antaranya Field Trial EOR di 2019 meliputi Lapangan Tanjung, Jatibarang, dan Gemah. Juga melakukan strategi aliansi dengan pemain EOR kelas dunia," katanya.
Kemudian, terakhir strategi eksplorasi yang masif. SKK Migas memiliki Komitmen Kerja Pasti (KKP) sebesar 2,1 miliar dolar AS. Selain itu SKK Migas juga melakukan KKP di Open Area Seismic di akhir Juli 2019.
Lebih lanjut Wisnu Prabawa juga mengatakan investasi hulu migas ke depan akan terus meningkat sehubungan adanya 42 proyek utama hingga tahun 2027 terdapat dengan total investasi 42,1 miliar dolar AS. Total produksi dari 42 proyek tersebut mencakup produksi minyak 126 ribu bopd dan gas sebesar 6.100 MMSCFPD.